Harga CPO Naik, Penjualan 2016 London Sumatra Indonesia Capai Rp4,61 Triliun
Pasardana.id - Tim analis First Asia Capital, Jakarta, memperkirakan penjualan PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) pada 2016, mencapai Rp4,61 triliun, naik 10% dari Rp4,19 triliun pada tahun 2015. Adapun laba emiten perkebunan kelapa sawit tersebut diperkirakan tumbuh sebesar 25,7% menjadi Rp783,46 miliar dari Rp623,31 miliar pada tahun 2015.
Menurut analis First Asia Capital, target tersebut antara lain didukung oleh harga rata-rata komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang diperkirakan naik 15% pada tahun ini. Harga komoditas CPO saat ini telah naik sekitar 8% menjadi RM2700 per metrik ton dibanding harga akhir 2015 sebesar RM2500 per metrik ton.
Analis First Asia Capital mengemukakan, penjualan LSIP pada 2015 turun sebesar 11,36% mencapai Rp4,19 triliun, dari Rp4,73 triliun pada 2014. Sedangkan laba emiten perkebunan kelapa sawit tersebut turun 32,93% menjadi Rp623,31miliar pada dari Rp929,41 miliar tahun 2014. Penurunan laba LSIP tahun lalu disebabkan antara lain oleh merosotnya harga jual rata-rata produk sawit dan karet serta peningkatan beban usaha.
Tim analis First Asia Capital merekomendasikan beli LSIP dengan target harga Rp1.780 per unit. Target tersebut, 4,09% di atas harga penutupan LSIP di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/3) sebesar Rp1.710 per saham.
Sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015, saham LSIP turun sebesar 31,31%, dari Rp1.900 pada 2 Januari 2015 jadi Rp1.305 per unit pada 30 Desember 2015.

