Pasar Lesu, Wijaya Karya Realty Undur Pelaksanaan IPO
Pasardana.id - Kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun 2018 yang mengalami penurunan 9,78% menjadi salah satu indikator lesunya pasar. Hal tersebut menyebabkan PT Wijaya Karya Realty Tbk menunda pelaksanaan initial public offering (IPO).
Kabar itu disampaikan Direktur Penilaian PT Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
“Wika Realty sudah menyampaikan pemberitahuan untuk memundurkan pelaksanaan IPO karena pasar lesu,” kata dia.
Sebelumnya, Director Invesment Banking PT Danareksa Sekuritas, Boumediene H Sihombing menyampaikan, pelaksanaan penawaran awal saham perdana anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tersebut, diperpanjang sampai 21 hari.
“Sesuai dengan aturan ditunda 21 hari,” kata dia seminggu lalu.
Untuk diketahui, Wijaya Karya Realty menawarkan 12,51 miliar saham atau setara 25% dari keseluruhan saham perseroan setelah IPO. Dengan harga penawaran Rp195 - Rp255 per saham, maka calon emiten properti itu berpotensi meraup dana sebesar Rp2,439 triliun hingga Rp3,1 triliun,
Dengan mundurnya Wika Realty, lanjut Samsul, maka sudah lima calon emiten yang menunda pelaksanaan IPO hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
“Yang sudah mundur PT Artajasa pembayaran, PT Harvest Time Tbk, PT Wahana Vinyl Nusantara dan PT Wijaya Karya Realty Tbk. Sedangkan satu lagi saya lupa,” kata Samsul.
Meski demikian, BEI masih memiliki 24 calon emiten yang tengah menunggu pernyataan pre efektif dan efektif dari OJK. Rincinya, tiga perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif yakni PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK), PT Sarimelati Kencana Tbk ( PZZA) dan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU).
Sedangkan, calon emiten yang telah mendapatkan pernyataan pra efektif adalah PT MNC Studios International Tbk, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk, PT Jaya Bersama Indo Tbk, dan PT Steadflast Marine Tbk.

