ANALIS MARKET : IHSG Bergerak Cenderung Mendatar Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak cenderung mendatar hari ini.

Beberapa faktor mendasari prediksi ini, antara lain; Dow Jones naik 0.11% ditutup pada level 22,405.1 hari Jumat. 

Adapun Bursa regional diperdagangkan cukup positif pagi ini. Sebelumnya, IHSG naik mendekati level tertinggi 5,915 hari Jumat (29/9) lalu, dipicu aksi window dressing walaupun masih dibayangi aksi jual investor asing.  

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut, kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung mendatar hari ini," sebut analis Kiwoom Sekuritas yang dilansir dari laman resminya, Senin (02/10/2017).

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa aksi korporasi dari para emiten yang layak dicermati pelaku pasar, antara lain;

AISA - Kinerja 1H 2017 
PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) membukukan penurunan laba bersih sebesar 25%Yoy menjadi Rp 191.07 Miliar VS Rp 255.96 Miliar pada 2016 lalu. Turunnya kinerja diakibatkan penurunan pendapatan usaha sebesar 8% Yoy menjadi Rp 3.3 Triliun. Laba operasi turun 14% Yoy menjadi Rp 529.9 Miliar pada 1H 2017. 

INTA - Penjualan alat berat  
PT Intraco Penta (INTA) membukukan kenaikan penjualan alat berat sebesar 57% Yoy menjadi 368 unit pada 8M 2017 Vs 235 unit terjual pada 8M 2016 lalu. Nilai penjualan alat berat naik 86% Yoy menjadi Rp 696 Miliar pada 8M 2017 Vs Rp 375 Miliar pada 8M 2016. Penjualan terutama didukung alat berat untuk kebutuhan sektor pertambangan batubara dengan komposisi 62%.

KLBF - Bisnis minuman air kelapa
PT Kalbe Farma (KLBF) berencana meningkatkan penjualan air kelapa dalam kemasan dengan merek Hydro Coco. Tahun lalu penjualan Hydro Coco mencapai 50 juta kemasan dan ditargetkan naik menjadi 55-60 juta kemasan. KLBF juga berencana meningkatkan volume ekspor Hydro Coco dari 5% atas penjualan Hydro Coco menjadi 10%. KLBF memiliki pabrik Hydro Coco di Riau dengan kapasitas produksi sebanyak 70,000 ton per tahun. Pabrik tersebut mendapat pasokan bahan baku sebanyak 423,000 ton per tahun dari perkebunan kelapa di Riau milik Sambu Group. 

PTPP - Kontrak baru 
PT Pembangunan Perumahan (PTPP) membukukan kenaikan kontrak baru sebesar 40.53%Yoy menjadi Rp 31.9 Triliun pada 9M 2017 Vs Rp 22.7 Triliun pada 9M 2016. Nilai kontrak baru tersebut mencapai 78.6% dari total target tahun ini.

Beberapa proyek yang berhasil PTPP raih selama bulan September antara lain, Bandar Udara Kulonprogo (Yogyakarta) senilai Rp 6.5 Triliun, Transmart Bali senilai Rp 497 Miliar, dan ruas jalan tol Gempol-Pasuruan senilai Rp 423.5 Miliar. Dari sisi komposisi kepemilikan didominasi oleh perusahaan BUMN mencapai 60.8%, kemudian swasta 28.9% dan Pemerintah 10.2%.