Baznas Harap 2% dari Total Zakat Berupa Saham

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memasang target pengumpulan zakat saham senilai Rp5 miliar hingga Rp10 miliar sepanjang tahun ini. Nilai tersebut setara dengan 2% dari target pengumpulan zakat secara nasional pada tahun 2018.

Deputi Baznas, Arifin Purwakananta menyampaikan, sejak diluncurkannya program zakat saham pada November 2017 lalu, memang belum banyak investor pasar modal memanfaatkan pilihan menyalurkan kewajiban membayar zakat tersebut.

“Untuk itu, kami akan membuka 36 gerai di kantor dan mall, misalnya di geduang BEI agar program ini dikenal pelaku pasar modal,” kata dia gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Sementara itu, Kepala Divisi Syariah BEI, Doddy Prasetya Ardhana menyatakan, pengembangan zakat saham masih terkendala nilai transaksi  investor syariah Indonesia dan minat pelaku pasar modal dalam menyalurkan zakat dengan saham serta optimalisasi pengelolaan portofolio zakat saham oleh amil zakat.

Padahal, jelas dia, rata-rata total transaksi investor saham syariah dari awal 2017 hingga April 2018 mencapai Rp85,3 miliar.

“Jadi potensi zakat sebesar 2,5% dari rerata total transaksi investor saham syariah atau sebesar Rp1,1 miliar perbulan,” kata dia.

Untuk diketahui, saham yang dapat menjadi objek zakat adalah saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) atau sebanyak 30 saham. Sedangkan anggota bursa yang dapat mengelola zakat saham sementara ini hanya PT Henan Putihrai Sekuritas.