ANALIS MARKET (07/11/2017) : IHSG Hari ini Berpeluang Melanjutkan Penguatannya Meskipun Terbatas Pada Resistance 6,110

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, hari ini indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatannya meskipun terbatas pada resistance 6,110. Namun, apabila berbalik melemah maka support ada di level 5,990.

Beberapa faktor mendasari prediksi ini, antara lain; Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq kembali ditutup naik di level tertinggi barunya kemarin. 

Harga minyak naik setelah beredarnya kabar penahanan beberapa pangeran kerajaan Saudi atas tuduhan korupsi. 

Adapun pagi ini indeks Nikkei 225 dan Kospi dibuka turun, sementara All Ordinaries naik. Meskipun pertumbuhan GDP kuartal III-2017 Indonesia hanya mencapai 5.06% atau masih dibawah estimasi 5.1% - 5.2%, namun IHSG berhasil bergerak positif kemarin. 

“Menyikapi kondisi tersebut, hari ini IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya," sebut analis Kiwoom Sekuritas yang dilansir dari laman resminya, Selasa (07/11/2017).

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa aksi korporasi dari para emiten yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;

BBCA - Transaksi afiliasi 
PT Bank Central Asia (BBCA) membeli 234,000 lembar saham (90% kepemilikan) PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) dari PT BCA Sekuritas dan PT Asuransi Umum BCA (BCA Insurance) senilai Rp 256.78 Miliar. BCA Life juga melakukan peningkatan modal disetor dan ditempatkan senilai total Rp 300 Miliar sehingga modal BCA Life naik menjadi Rp 560 Miliar.

Peningkatan modal tersebut dilakukan secara proporsional, dengan demikian BBCA menyetor dana senilai Rp 270 Miliar kepada BCA Life untuk mendapat tambahan 270,000 lembar saham.

Langkah tersebut dimaksudkan untuk menyederhanakan struktur kepemilikan saham BCA Life dari kepemilikan secara tidak langsung melalui BCA Sekuritas menjadi kepemilikan langsung untuk mendukung langkah strategis jangka panjang. 

BRPT - Rencana buyback saham
PT Barito Pacific (BRPT) berencana membeli kembali (buyback) sahamnya. Untuk mendukung aksi tersebut, BRPT akan meminta persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 13 Desember.

BRPT akan menganggarkan dana buyback Rp 200 Miliar untuk membeli kembali 100 juta saham (0.72% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh).

Jika disetujui pemegang saham maka pembelian kembali saham ini akan berlangsung dalam jangka waktu paling lama enam bulan mulai 15 Desember hingga dengan 14 Juni 2018. BRPT telah menunjuk PT Henan Putihrai untuk melakukan buyback ini.

MEDC - Targetkan pertumbuhan produksi minyak dan gas 33%
PT. Medco Energy (MEDC) menargetkan produksi minyak dan gas tahun ini dapat mencapai rata-rata 88 juta barel setara minyak per hari (mboepd), dari 66 juta tahun lalu, naik 33% Yoy. Laut Natuna Selatan Blok B saat ini adalah penyumbang terbesar dengan 24.3 mboepd.

TPIA - Stock split
PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk merealisasikan rencana stock split dengan rasio 1:5. Tujuan perseroan melaksanakan stock split adalah untuk memperbesar basis pemegang saham dan menaikan likuiditas dengan meningkatkan frekuensi maupun volume perdagangan saham.

Disamping itu, ke depan saham perseroan juga akan lebih terjangkau dan memiliki daya tarik tersendiri bagi investor perorangan ataupun institusi untuk berinvestasi. Perseroan berencana agar perdagangan nominal baru dapat dimulai pada akhir November 2017.

WSKT - Waskita Toll Road berencana terbitkan MTN 
Waskita Toll Road (WTR) yang merupakan anak usaha PT Waskita Karya (WSKT) berencana menerbitkan MTN senilai total Rp 510 Miliar pada awal 2018, yang merupakan bagian dari penerbitan MTN berkelanjutan, dimana di tahap I telah memberikan kupon 10.43% p.a. Sebagian besar dana akan digunakan untuk pembebasan lahan.