Lima Perusahaan Tiongkok Investasi US$300 Juta di Abu Dhabi
Pasardana.id - Lima perusahaan asal Tiongkok akan mulai beroperasi di zona industri Abu Dhabi, ibukota Uni Emirat Arab (UEA), dengan investasi awal sebesar US$300 juta, atau sekitar Rp4 triliun, yang akan mendukung rencana diversifikasi ekonomi negara emirat yang kaya minyak mentah tersebut.
Perusahaan-perusahaan tersebut, yang berasal dari provinsi Jiangsu di pesisir timur Tiongkok, akan terlibat dalam berbagai sektor, seperti energi, mineral logam, sumber daya alam, dan perbankan.
Abu Dhabi Ports telah mencapai kesepakatan perjanjian berdurasi 50 tahun dengan Jiangsu Provincial Overseas Cooperation & Investment Company (JOCIC) terkait penyewaan lahan seluas 2,2 kilometer persegi di Khalifa Industrial Zone Abu Dhabi (Kizad), demikian diungkapkan kepala eksekutif pelabuhan Abu Dhabi Mohamed Juma al Shamisi kepada Reuters. Luas lahan yang disewa merupakan yang terluas di Kizad yang memiliki luas total 100 kilometer persegi.
JOCIC kemudian melakukan perjanjian terpisah dengan lima perusahaan Tiongkok. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah Hanergy Thin Film Power Group, Jiangsu Fantai Mining Development (Group) Co Ltd, Xuzhou Jianghe Wood Co, Jiangsu Jinzi Environmental Technology Com dan Guangzheng Group.
Abu Dhabi Ports Co selain mengelola Kizad juga bertanggung jawab atas pengeloaan pelabuhan-pelabuhan di UEA. "Investasi langsung asing ke industri akan memberikan kontribusi positif terhadap GDP non-minyak Abu Dhabi dan membantu diversifikasi ekonomi dari minyak," kata al Shamisi.
Tahun lalu, China Cosco Shipping Ports Limited memenangi konsesi 35 tahun untuk membangun dan mengoperasikan terminal kontainer baru di Pelabuhan Khalifa, Abu Dhabi. Cosco pada saat itu mengatakan pihaknya merencanakan untuk melakukan investasi lebih dari US$700 juta.
UEA dan Tiongkok juga membentuk dana investasi strategis gabungan senilai US$10 miliar pada akhir 2015, yang dibiayai sama-sama oleh kedua negara.
Provinsi Jiangsu adalah salah satu eksportir utama Tiongkok dan kesepakatan yang dibentuk dengan Abu Dhabi Ports Co bertujuan untuk mengakselerasi perdagangan antara Tiongkok dan UEA, yang mencerminkan inisiatif Belt and Road dan Maritime Silk Road.
Kizad, yang mulai dibuka pada 2012 lalu, telah menarik investasi sekitar 55 miliar dirham (US$ 15 miliar) pada akhir tahun lalu dari berbagai negara seperti Brasil, India, Jepang, dan Inggris. Investasi berlangsung di berbagai industri seperti makanan, logam, farmasi, aluminium, dan logistik.
Tiongkok adalah mitra dagang terbesar kedua UEA dan eksportir terbesar ke UAE. UEA dianggap sebagai pintu gerbang menuju sekitar 60 persen ekspor Tiongkok ke pasar regional dengan volume pertukaran tahunan senilai US$70 miliar.

