IHSG Rontok Paling Dalam, BEI Paparkan Sinyal Positif

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Dalam enam hari bursa belakangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 7,03% dan tergolong paling tertekan diantara bursa bursa dunia lainnya. Tapi pada saat yang sama, beberapa indikator Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukan pertumbuhan positif.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan, dalam kondisi tekanan pasar global ini, pihaknya hanya bisa memberikan sinyal positif dari kondisi pasar modal tanah air.

“Investor umumnya menempatkan modalnya pada pasar modal yang memiliki produk yang bagus,” ucap dia di Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Ia menguraikan, 572 emiten yang tercatat di papan perdagangan pada tahun 2017 mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 16,7% dan hingga akhir Maret 2018 dari 48 emiten yang telah menyampaikan laporan keuangan, tercatat membukukan pertumbuhan 21,15%. Bahkan, dividen yield meningkat menjadi 3% dari 2,5% tahun buku 2016.

“Sehingga, jumlah saham yang di transaksikan menjadi 85%. Itu artinya, produk kita (BEI) bagus,” kata dia.

Sedangkan dari sisi perdagangan, jelas Tito, terdapat peningkatkan jumlah investor aktif menjadi 40.000 dan rata-rata transaksi harian  sebanyak 386.000.

“Jadi Investasi anda masih di dukung oleh pasar yang likuid,” kata dia.

Lebih jauh dia menceritakan, penurunan IHSG bukanlah terjadi pada saat ini saja. Berdasarkan catatannya, pada saat Donald Trump memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada minggu kedua Desember 2016, IHSG mengalami penurunan 3,9% dalam 5 hari bursa.

“Tapi dalam satu minggu IHSG berhasil naik 5,35%,” kata dia.