Imbal Hasil Global Terus Turun, SUN Masih Tertekan Rupiah
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 24 Mei 2016 masih menunjukkan kenaikan di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Padahal imbal hasil obligasi global secara umum mengalami penurunan.
"Imbal hasil SUN masih terdorong naik oleh pelemahan rupiah. Penguatan dollar yang masih ada diperkirakan bisa menjaga tren naik imbal hasil SUN dalam jangka pendek," jelas ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta dalam risetnya, Rabu (25/5/2016).
Sementara itu, analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra menjelaskan, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin sempat berada di atas level 13.700,00 per dollar Amerika sehingga mendorong investor untuk melakukan penjualan Surat Utang Negara di pasar sekunder. Spekulasi terhadap kenaikan tingkat suku bunga acuan Bank Sentral Amerika pada pertemuan di bulan Juni mendorong penguatan dollar Amerika terhadap mata uang global termasuk terhadap nilai tukar rupiah.
Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 7 bps dengan perubahan tingkat imbal hasil yang cukup besar didapati pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 2 - 7 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga yang berkisar antara 5 - 20 bps. Adapun imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan imbal hasil yang berkisar antara 2 - 4 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 5 - 20 bps dan imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang cenderung mengalami kenaikan imbal hasil, berkisar antara 1 - 4 bps dengan adanya perubahan harga yang berkisar antara 10 - 40 bps.
Secara keseluruhan, perubahan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan sebesar 2 bps, 3 bps, 2 bps dan 4 bps untuk masing - masing tenor 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun.
Imbal hasil global terus turun walaupun imbal hasil US Treasury naik tipis menyusul baiknya data perumahan AS. Secara umum ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate (FFR) tidak lagi meningkat signifikan. Sementara itu dari domestik ekspektasi pelonggaran moneter lebih lanjut oleh BI serta proyeksi BI terhadap inflasi Mei16 yang hanya 3,2% YoY membuat suku bunga JIBOR turun.

