BOLT Bagikan Dividen Tunai Tahun Buku 2017 Sebesar Rp75 Miliar

foto : ilustrasi (ist)
foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Manajemen PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) menyetujui untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2017 senilai Rp75 miliar, atau setara dengan 80,81% dari laba Perseroan pada 2017 yang tercatat sebesar Rp92,8 miliar.

“Perseroan selalu berkomitmen untuk membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham. Untuk tahun buku 2017, Perseroan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp32 per saham,” jelas Ervin Wijaya, Direktur Utama BOLT, dalam keterangan pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan di Jakarta, Kamis (12/4/2018). 
 
Asal tahu saja, laba emiten komponen otomotif ini, pada tahun 2017 turun tipis sebesar 14,44% dibandingkan Rp108,5 miliar pada 2016.

Hal tersebut dipicu adanya penambahan beban bunga pasca BOLT mengakuisisi PT Mega Pratama Ferindo (MPF) di bulan Mei 2017.

“Akuisisi strategis dengan MPF ini diharapkan memberikan keuntungan yang lebih besar kepada Perseroan pada tahun-tahun mendatang,” terang Ervin. 

Meski demikian, Ervin mengaku optimistis, laba pada 2018 akan kembali naik seiring target pertumbuhan penjualan BOLT antara 5-10% tahun ini, dibandingkan Rp1,04 triliun realisasi penjualan sepanjang tahun lalu.

Dia memperkirakan, kontribusi pasar ekspor terhadap total penjualan akan meningkat 60% dari sekitar 3% tahun lalu menjadi 5% lebih di tahun ini. 

“Kami akan ekspansif masuk ke pasar global. Terbaru, kami dapat order dari India. Ini diluar dugaan, karena mereka yang cari kami mungkin karena kualitas produksi mereka kurang baik. Kami juga akan masuk ke pasar Amerika. Jadi, selain kami yang aktif memperkenalkan diri di pasar global, mereka juga yang cari kami,“ tutur Ervin. 

Lebih lanjut dijelaskan, untuk mengembangkan pasar ekspor, strategi yang diterapkan BOLT antara lain adalah mengikuti pameran dan kunjungan ke luar negeri, menggandeng partnership melalui trading partners Perseroan di berbagai negara, serta menumbuhkan kepercayaan potential partners di pasar global. 

Sementara itu, untuk memperkuat pasar domestik yang diproyeksikan tumbuh sebesar 15% tahun ini, manajemen BOLT tengah membangun satu logistic center di wilayah Bekasi seluas 140x50 meter persegi (m2).

Pembangunan logistic center yang menelan investasi sebesar Rp20 triliun itu, ditargetkan rampung pada Juni 2018.

“Kami membangun logistic center untuk mendekatkan diri ke customer dan untuk menghindari keterlambatan delivery,” tukas Ervin. 

Sementara itu, untuk mendukung target pertumbuhan sepanjang tahun ini, manajemen BOLT mengalokasikan dana belanja modal antara Rp70-75 miliar. Adapun sumber pendanaan, antara lain berasal dari kas Perseroan.

“Selain untuk membangun logistic center, dana belanja modal juga akan digunakan untuk investasi ke mesin baru sebagai antisipasi peningkatan ekspor,” tandas Ervin.