Pembangunan Bandara Jawa Barat Masih Kekurangan Dana Rp1,4 Triliun
Pasardana.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengungkapkan, sebanyak Rp2,5 triliun dibutuhkan untuk pembangunan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), di Kabupaten Majalengka.
Dari angka ini, diperoleh pinjaman dana dari sindikasi perbankan syariah daerah sebesar Rp906 miliar.
"Kira-kira masih kurang biaya Rp1,4 triliun," kata Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di Bandung, Jawa Barat (Jabar), kemarin.
Adapun sindikasi perbankan syariah yang membiayai pembangunan BIJB ini terdiri dari tujuh perbankan syariah daerah, yaitu; BJB Syariah, Bank Jambi Syariah, Bank Kalbar Syariah, Bank Kalsel Syariah, Bank Sumut Syariah, Bank Jateng Syariah dan Bank Sulselbar Syariah.
Dari sindikasi ini, terbesar diberikan Bank Syariah Jateng sebesar Rp366 miliar. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan Bank Jawa Barat Banten (BJB) Syariah yang hanya memberikan sebesar Rp40 miliar.
Saat ini, banyak pihak berminat membiayai pembangunan BIJB seperti sindikasi perbankan konvensional, reksa dana penyertaan terbatas (RDPT), investor asing, dan sindikasi perbankan syariah.
"Awalnya, BIJB kesulitan mencari dana untuk pembangunan bandara ini. Namun melihat potensi yang ada, akhirnya para investor saling berebut untuk berinvestasi pada proyek tersebut," tandas Aher, sapaan akrab Gubernur Jabar.

