ANALIS MARKET (12/2/2018) : IHSG Diproyeksi Bergerak Menurun Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, tekanan jual investor asing serta sentimen negatif bursa global diperkirakan kembali menekan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini.

Sebelumnya, Bursa Eropa dan Amerika kembali turun dipicu kekuatiran pasar atas potensi kenaikan suku bunga. Dow Jones turun 4.2% ditutup pada level 23,860 dengan EIDO turun 3.5% pada level 27.9.  

Sentimen negatif menyebar ke bursa regional pagi ini dimana Nikkei225 turun 3.4%, Kospi turun 2.2%, dan AORD turun 1.6%.  

“Sehingga kami memperkirakan IHSG bergerak menurun hari ini," sebut analis Kiwoom Sekuritas yang dilansir dari laman resminya, Senin (12/2/2018).

Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan beberapa aksi korporasi dari para emiten, layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;

IPO - PT Sky Energy Indonesia 
PT Sky Energy Indonesia akan menggelar penawaran umum perdana atau IPO dengan menjual maksimum 203.26 juta saham. Perusahaan pembangkit energi alternatif ini menetapkan harga pelaksanaan dalam rentang Rp 375 hingga Rp 450 per saham sehingga perseroan akan meraih dana segara Rp 76.12 Miliar hingga Rp 91 Miliar.

Seluruh dana IPO akan digunakan untuk belanja modal. Perseroan berencana membeli mesin untuk pengembangan usaha dan lahan untuk menambah area produksi. Pencatatan saham perdana saham dijadwalkan berlangsung pada 28 Maret dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin emisi efek. 

INDY - Target 2018
Manajemen PT Indika Energy (INDY) menargetkan penjualan dan produksi batu bara 2018 mencapai 34 juta ton, naik dari realisasi 33 juta ton pada FY 2017. INDY telah mendapat persetujuan volume produksi batubara sebanyak 32 juta ton dari Pemerintah.

Saat ini manajemen tengah mengajukan izin tambahan volume produksi sebanyak 2 juta ton untuk dapat mencapai target tersebut. Pendapatan INDY berpotensi meningkat tajam pasca pembelian 45% saham Kideco akhir tahun lalu sehingga porsi kepemilikan INDY atas Kideco naik menjadi 91% saham. 

JSMR - Kinerja FY 2017 
PT Jasa Marga (JSMR) membukukan kenaikan laba bersih FY 2017 sebesar 16.46%Yoy menjadi Rp 2.2 Triliun Vs Rp 1.9 Triliun pada FY 2016. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 110.62%Yoy menjadi Rp 35.09 Triliun pada FY 2017. Laba usaha tercatat naik 11.58%Yoy menjadi Rp 4.65 Triliun pada FY 2017. 

PNBS - Rencana emisi obligasi 
PT Bank Panin Dubai Syariah (PNBS) berencana menerbitkan obligasi dengan target dana sebesar Rp 3.9 Triliun. Penawaran obligasi berkelanjutan II tahap III tersebut memiliki tingkat bunga 7.6% per tahun dengan jangka waktu obligasi hingga lima tahun.

Perseroan telah menunjuk pelaksana emisi obligasi dan penjamin emisi, antara lain PT Danareksa Sekuritas, PT Evergreen Sekuritas, PT Indopremier Sekuritas, PT RHB Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas. Sementara PT Bank Mandiri akan bertindak sebagai wali amanat penerbitan. 

 

Â