Sektor Teknologi Anjlok, Wall Street Terpuruk

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street terpuruk pada Selasa (27/3/2018) setelah sektor teknologi anjlok dipicu kemerosotan yang dialami saham Facebook Inc.

Seperti dilansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, merosot 344,89 poin, atau sekitar 1,43 persen, menjadi 23.857,71. Indeks S&P 500 turun tajam 45,93 poin, atau sekitar 1,73 persen, menjadi 2.612,62. Indeks komposit Nasdaq anjlok 211,74 poin, atau sekitar 2,93 persen, menjadi 7.008,81.

Harga saham Facebook melorot 4,9 persen pada Selasa menjadi US$152,22 per saham. Dalam sebulan terakhir, harga saham perusahaan penyedia layanan sosial media dan jaringan pertemanan online tersebut telah mengalami penurunan 15 persen.

Indeks Nasdaq Internet mengalami penurunan harian tertajam sejak Juni 2016. Dari 11 sektor utama di S&P 500, hanya sektor defensif seperti barang kebutuhan pokok konsumen, telekomunikasi, properti, dan utilitas yang berakhir di teritori positif.

Saham Alphabet Inc yang merupakan perusahaan induk Google turun 4,5 persen. Saham Nvidia anjlok 7,8 persen, saham Tesla tergelincir 8,2 persen, dan saham Twitter terjun bebas 12 persen.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun dipicu penguatan dolar AS. Penurunan yang terjadi memutus peningkatan harga emas berjangka yang berlangsung empat sesi beruntun sebelumnya.

Harga emas untuk pengiriman April 2018 turun US$13, atau sekitar 0,96 persen, menjadi US$1.342 per ons. Indeks dolar AS naik 0,39 persen menjadi 89,372.

Sebaliknya dari pasar modal Negeri Paman Sam, bursa saham Eropa mengalami penguatan dengan indeks STOXX 600 Eropa naik 1,2 persen. Seluruh sektor berakhir di teritori positif, mencapai hasil terbaik dalam enam pekan terakhir.

Saham GlaxoSmithKline (GSK) menjadi saham dengan performa terbaik, meningkat 4,8 persen. GSK telah mengumumkan rencana untuk membeli 36,5 persen saham perusahaan farmasi Swiss Novartis di bisnis joint venture kesehatan konsumen yang dimiliki kedua perusahaan, dengan dana mencapai US$13 miliar, atau sekitar Rp178,4 triliun, dalam bentuk tunai.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, melonjak 111,45 poin, atau sekitar 1,62 persen, menjadi 7.000,14. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, meningkat 183,57 poin, atau sekitar 1,56 persen, menjadi 11.970,83.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, naik 92,60 poin, atau sekitar 0,99 persen, menjadi 9.473,60. Indeks Cac 40 di EuroNext Paris, Perancis, menguat 49,46 poin, atau sekitar 0,98 persen, menjadi 5.115,74.

Dalam pasar mata uang, nilai tukar pound sterling melemah 0,8 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,4110 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound turun 0,6 persen menjadi 1,1374 euro per pound.