Tergerus Beban Keuangan, Laba 2015 Kawasan Industri Jababeka Anjlok 16%

foto : ilustrasi (ist)

PASARDANA.ID - Bisnis properti dan kawasan industri yang cenderung lesu pada 2015 telah berimbas negatif terhadap kinerja keuangan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA). Kelesuan sektor properti yang dipicu perlambatan ekonomi domestik membuat banyak emiten properti mengalami penurunan laba tahun lalu, termasuk KIJA.

Di sisi lain, merosotnya daya beli masyarakat dan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga turut melambungkan beban operasional KIJA sehingga labanya anjlok pada 2015.

Menurut laporan keuangan tahun 2015 yang dipublikasikan BEI, Jumat (8/4), KIJA mencatatkan laba Rp338,63 miliar (Rp16,39 per saham) pada 2015, turun sebesar 16,5% dibandingkan realisasi laba Rp405,75 miliar (Rp19,64 per saham) pada 2014. Penurunan laba perseroan disebabkan, antara lain, oleh peningkatan beban keuangan, beban penjualan, serta beban umum dan administrasi KIJA sepanjang tahun 2015 silam.

Padahal, pendapatan 2015 KIJA masih tumbuh 12,2% menjadi Rp3,140 triliun dari Rp2,799 triliun pada 2014. Namun kenaikan penjualan disertai peningkatan beban pokok penjualan dan pendapatan jasa KIJA sebesar 13% menjadi Rp1,75 triliun pada 2015. Akan tetapi, laba kotor emiten pengembang properti dan kawasan industri tersebut masih meningkat sebesar 10,86%, dari Rp1,252 triliun menjadi Rp1,388 triliun pada 2015.

Pada saat yang sama, beban penjualan KIJA juga naik 74% menjadi Rp75,93 miliar, beban umum dan administrasi meningkat 27,57% menjadi Rp402,87 miliar. Demikian pula halnya dengan beban keuangan KIJA, naik 76,3% menjadi Rp712,33 miliar, dan beban lain-lain meningkat 163% menjadi Rp117,34 miliar. Akumulasi kenaikan berbagai beban tersebut mengakibatkan laba sebelum pajak emiten beraset Rp9,74 triliun per Desember 2015 itu turun 30,77%, dari Rp498,44 miliar menjadi Rp345,06 miliar.

Seiring kinerja keuangan perseroan yang cenderung turun, harga saham KIJA di bursa juga merosot. Selama perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015, saham KIJA turun sebesar 19,32%, dari Rp295 per unit, menjadi Rp238 per unit. Hingga pukul 14.05 WIB perdagangan sesi kedua, Jumat (8/4) saham KIJA terpantau di level Rp255 per unit, turun Rp2 dibanding harga penutupan, Kamis (7/40) sebesar Rp257 per unit. (*)