ANALIS MARKET (07/12/2017) : Pergerakan IHSG Hari Ini Masih Akan Mix Cenderung Positif
Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, secara teknikal analis, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperdagangan kemarin (06/12), ditutup sedikit diatas resistance MA20-nya.
"Pergerakan IHSG hari ini masih akan mix cenderung positif. Diperkirakan support berada di level 5,975 dan resistance di level 6,095," sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Kamis (07/12/2017).
Sementara itu, dari eksternal, Indeks saham AS berakhir mix cenderung flat, semalam (06/12). Investor masih menantikan keputusan akhir dari Kongres AS mengenai RUU Reformasi Pajak, serta pembahasan anggaran yang kembali tertunda.
Adapun Indeks Nikkei 225, Kospi, dan All Ordinaries dibuka lebih tinggi pagi ini.
Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan beberapa aksi korporasi yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;
ACST - Sub kontraktor LRT ADHI
PT Acset Indonusa (ACST) yang merupakan anak dan cucu usaha dari PT United Tractors (UNTR) dan PT Astra International (ASII) berhasil membukukan kontrak baru hingga senilai Rp7.8 Trilliun sampai dengan November 2017, atau sudah melampaui target tahun ini yang awalnya ditetapkan senilai Rp7.5 Triliun. Adapun salah satu kontrak yang berhasil didapatkan adalah sebagai sub kontraktor PT Adhi Karya (ADHI) di dalam proyek LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
ADMF - Rencana emisi obligasi dan Sukuk
PT Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) berencana merilis obligasi Rp 1.3 Triliun dan sukuk mudharabah Rp 200 Miliar. Dana yang diperoleh akan digunakan seluruhnya untuk kegiatan pembiyaan konsumen. DBS Vickers, Indo Premier, Mandiri, RHB, dan Trimegah Sekuritas telah ditunjuk sebagai penjamin emisi.
AKRA - Penghentian pabrik sorbitol di Tiongkok
PT AKR Corporindo (AKRA) akan menghentikan operasional pabrik di Tiongkok sebelum akhir tahun, sejalan dengan keinginan pemerintah Tiongkok untuk membeli areal pabrik sorbitol yang dikuasai perseroan tersebut. Perjanjian pengambilalihan telah ditandatangani, dengan kompensasi yang dapat dibukukan pada laporan keuangan 2018.
BUMI - Konversi utang menjadi saham
PT Bumi Resources (BUMI) menegaskan tiga anak perusahaan: Enercoal Resources Pte. Ltd., Bumi Capital Pte. Ltd., dan Bumi Investment Pte. Ltd., penerbit Guaranteed Convertible Bonds (jatuh tempo pada 2014) dan Guaranteed Senior Secured Bonds (jatuh tempo pada 2016 dan 2017), telah menyampaikan instruksi penyelesaian kepada kreditor yang berhak pada 5 Desember lalu bahwa penyelesaian atas penyerahan utang baru dan saham baru dilakukan pada tanggal 11 Desember (tanggal efektif).
BUMI juga menyatakan telah menyampaikan pemberitahuan terkait Perjanjian Perdamaian, bahwa pemegang surat utang yang tidak ikut serta menyampaikan surat pemberitahuan memilih (Notice of Election) sebelum tanggal 11 September 2017 akan dibatalkan surat utangnya per 11 Desember 2017 (tanggal efektif saat ini).
TPIA - Laba bersih 9M 2017 naik 15.8% Yoy
Volume penjualan yang meningkat berhasil membuat Pendapatan 9M 2017 PT Chandra Asri Petrochemicals (TPIA) naik 28.6% menjadi US$ 1.79 Miliar dari US$ 1.39 Miliar. Laba bersih naik 15.8%Yoy menjadi US$ 250.6 Juta dari US$ 216.3 Juta meskipun harga bahan baku juga naik seiring kenaikan harga minyak mentah yang merupakan bahan baku utama industri petrokimia, khususnya naphta cracker yang dihasilkan oleh perseroan.
MYOR - Penerbitan obligasi kelebihan permintaan
Karena permintaan yang berlebih, PT Mayora Indah (MYOR) menaikkan jumlah emisi obligasi menjadi Rp550 Miliar, dari rencana semula Rp500 Miliar. Tingkat kupon juga diturunkan menjadi 8.25% dari penerbitan seri sebelumnya yang sebesar 9.5%. Tenor 5 tahun, peringkat idAA dari Pefindo. Listing 22 Desember. Seluruh dana yang diperoleh akan digunakan untuk menambah modal kerja.

