ANALIS MARKET (01/2/2018) : IHSG Diprediksi Bergerak Mixed dengan Kecenderungan Positif

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, secara teknikal analis, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami teknikal rebound kemarin, namun belum menutup upside gap yang terjadi pada pertengahan bulan Januari. 

"Kami memperkirakan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan positif pagi ini, ditopang sentimen positif regional," sebut analis Kiwoom Sekuritas yang dilansir dari laman resminya, Kamis (01/2/2018).

Sementara itu, Dow Jones naik 0.5% ditutup pada level 26,149. EIDO naik 0.9% ditutup pada level 29.79 seiring keputusan the Fed yang tidak menaikkan suku bunga dalam rapat kali ini. 

Adapun Bursa regional bergerak mendatar dengan kecenderungan positif pagi ini. Harga minyak kembali naik mendekati level US$ 65 per barrel diharapkan dapat menopang sentimen bursa hari ini. 

Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan beberapa aksi korporasi yang dilakukan para emiten yang layak dicermati pelaku pasar, antara lain;

DILD - Marketing sales 
PT Intiland Development (DILD) membukukan kenaikan marketing sales sebesar 106.75% dari Rp 1.63 Triliun menjadi Rp 3.37 Triliun sepanjang 2017. Dari nominal marketing sales tersebut perseroan mencatatkan kontribusi dari pendapatan berkelanjutan (recurring income) mencapai Rp 432 Miliar.

Pencapaian kenaikan marketing sales yang signifikan dikontribusikan oleh peluncuran proyek pengembangan mixed-use dan high-rise, Fifty Seven Promenade pada 3Q 2017 dan penjualan di Ngoro Industrial Park pada 1H 2017. 

MIKA - Rencana ekspansi 
PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) menyiapkan sejumlah agenda ekspansi salah satunya dengan mengembangkan bisnis rumah sakit untuk pasien Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Tahun ini, MIKA akan menambah satu rumah sakit baru khusus melayani pasien BPJS Kesehatan di Jati Asih (Bekasi).

MIKA akan menggunakan nama RS Kasih yang telah diakuisisi pada Oktober 2017. MIKA juga berencana mengonversi empat rumah sakit di bawah nama RS Mitra Keluarga menjadi rumah sakit yang melayani pasien BPJS. Selain itu, MIKA juga akan meluncurkan dua rumah sakit non-BPJS pada tahun ini di Tangerang (Banten).

MIKA menganggarkan belanja modal senilai Rp 800 Miliar hingga Rp 900 Miliar untuk mendukung ekspansi tersebut.  

MKNT - Proyeksi kinerja 
PT Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 50% hingga 60% tahun ini dari perkiraan pendapatan Rp 6-6.5 Triliun tahun 2017. Laba bersih tahun ini ditargetkan naik menjadi Rp 90-100 Miliar tahun ini. Pada 9M 2017 laba bersih MKNT naik 569%Yoy menjadi Rp 37 Miliar. Naiknya proyeksi kinerja tahun ini didukung oleh akuisisi 5 perusahaan yang bergerak pada bidang penjualan pulsa tahun lalu. 

PTPP - Rencana emisi obligasi 
PT Pembangunan Perumahan (PTPP) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 3 Triliun tahun ini untuk mendukung bisnis di sektor infrastruktur selain untuk refinancing obligasi. PTPP tercatat memiliki obligasi senilai Rp 700 Miliar yang akan jatuh tempo pada 19 Maret 2018 yang membayarkan kupon 8.375%. Pada akhir September lalu PTPP tercatat memiliki utang obligasi senilai Rp 1.6 Triliun. 

SIDO - Divestasi saham 
Perusahaan investasi dari Hong Kong, Affinity Equity Partners berencana membeli 3 miliar saham (20% saham) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) dengan nilai transaksi senilai US$ 175 Juta. RUPSLB pada 31 Januari 2018, SIDO menunjuk dua perwakilan Affinity Equity Partners menjadi komisaris independen. Manajemen SIDO mengungkapkan pengangkatan komisaris baru sejalan dengan rencana Affinity berinvestasi di perseroan. 

TLKM - Penyertaan saham di Cellum Global Zrt 
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui anak usahanya akan melakukan penyertaan saham (private placement) sebesar 304.4% saham pada Cellum Global Zrt, perusahaan asal Hunggaria dengan nilai investasi senilai US$ 6 Juta. Perseroan melalui Metranet telah menandatangani perjanjian penyertaan saham baru bersyarat dengan cellum.

Berdasarkan perjanjian yang sudah ditandatangani, Metranet akan mengambil sebagian saham di Cellum Global Zrt melalui dua tahapan. Tahap pertama Metranet akan membeli saham baru Cellum yang setara dengan porsi kepemilikan 20.4% dan pada tahap kedua perseroan akan menaikan porsi kepemilikan hingga 30.4%.