Harga SUN Jumat Lalu Bervariasi Ditengah Terbatasnya Volume Perdagangan Jelang Libur Panjang
Pasardana.id - Harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan hari Jum'at, 21 Desember 2018 lalu, bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan ditengah terbatasnya volume perdagangan jelang libur panjang di akhir pekan.
Dalam riset yang dirilis Rabu (26/12/2018), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, cukup bervariaisnya perubahan harga Surat Utang Negara pada perdagangan di hari Jum'at (21/12) kemarin, didorong oleh aksi pembelian secara selektif oleh pelaku pasar di tengah pergerakan nilai tukar Rupiah yang mengalami pelemahan terhadap Dollar Amerika serta meningkatnya persepsi risiko di tengah gejolak yang terjadi di pasar keuangan global, terutama di pasar sahamnya.
Ditambahkan, di akhir pekan, indeks saham global bergerak dengan mengalami penurunan di tengah kekhawatiran investor terhadap potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi global serta penurunan harga komoditas minyak. Di tengah kondisi tersebut, pelaku pasar melakukan pembelian secara selektif terhadap beberapa seri Surat Utang Negara sehingga mendorong terjadinya kenaikan harga.
“Hanya saja, pelaku pasar tidak terlalu agresif melakukan pembelian di pasar sekunder yang tercermin pada volume perdagangan yang tidak begitu besar jelang pelaksanaan libur panjang pada pekan ini,” jelas I Made.
Dalam sepekan terakhir, lanjut dia, pergerakan harga Surat Utang Negara cenderung mengalami kenaikan pada keseluruhan tenor Surat Utang Negara sehingga mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil, dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 13 bps.
Untuk seri acuan dengan tenor 10 tahun, tingkat imbal hasilnya dalam sepekan terakhir bergerak dengan mengalami penurunan sebesar 15 bps seiring dengan pergerakan imbal hasil surat utang global yang bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan serta relatif stabilnya pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika.
Lebih rinci diungkapkan, perubahan harga yang terjadi pada perdagangan di akhir pekan kemarin (21/12) hingga mencapai 50 bps sehingga mendorong terjadinya perubahan tingkat imbal hasil hingga sebesar 14 bps.
Harga Surat Utang Negara dengan tenor pendek cenderung mengalami kenaikan hingga sebesar 10 bps mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hingga 4,5 bps. Sementara itu harga Surat Utang Negara dengan tenor menengah beregrak bervariasi dengan perubahan hingga sebesar 50 bps mendorong terjadinya perubahan tingkat imbal hasil hingag mencapai 14 bps.
Adapun harga Surat Utang Negara dengan tenor panjang mengalami arah perubahan yang beragam dengan besaran perubahan hingga sebesar 40 bps yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkat imbal hasil hingga sebesar 5 bps.
Pergerakan harga Surat Utang Negara seri acuan pada perdagangan di akhir pekan mengalami kenaikan, dengan kenaikan harga terbesar didapati pada tenor 5 tahun yang mendorong terjadinya penurunan imbal hasil sebesar 14 bps di level 7,746%.
Adapun untuk tenor 10 tahun dan 20 tahun perubahan hargfa yang terjadi relatif terbatas, kurang dari 10 bps sehingga tingkat imbal hasilnya mengalami penurunan kurang dari 1 bps masing - masing di level 7,929% dan 8,342%.
Sedangkan untuk tenor 15 tahun, kenaikan harga sebesar 10 bps mendorong terjadinya penurunan imbal hasil sebesar 1,5 bps di level 8,143%.
Sementara itu, dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, pergerakan harganya mengalami penurunan yang didapati pada keseluruhan tenor Surat Utang Negara dengan penurunan harga yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara dengan tenor di atas 10 tahun.
Penurunan harga yang terjadi di akhir pekan tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya persepsi risiko yang tercermin pada kenaikan angka Credit Default Swap (CDS).
Harga dari INDO23 mengalami penurunan sebesar 5 bps yang mendorong terjadinya kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 1 bps di level 4,129%.
Adapun harga dari INDO28 mengalami penurunan sebesar 18 bps yang mendorong terjadinya kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 2,5 bps di level 4,513% dan penurunan harga INDO43 sebesar 40 bps menyebabkan kenaikan imbal hasilnya sebesar 3 bps di level 5,166%.
Imbal hasil dari Surat Utang Negara berdenominasi Dollar Amerika dengan tenor 10 tahun dalam sepekan terakhir cenderung mengalami penurunan, sebesar 6 bps sering dengan penurunan imbal hasil US Treasury.

