WSBP Raih Kontrak Rp6,51 Triliun Sepanjang Tahun 2018
Pasardana.id - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil membukukan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp6,51 triliun atau 99,2% dari target nilai kontrak sebesar Rp6,56 triliun sepanjang tahun 2018. Capaian itu ditopang proyek internal sebesar 63% dan eksternal sebesar 37%.
Direktur Pemasaran & Engineering WSBP, Agus Wantoro mengaku optimis perseroan akan mencapai target NKB di tahun 2018 ini. Lebih rinci diungkapkan, perolehan kontrak baru WSBP berasal dari proyek internal sebesar 63%, yaitu Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing dan proyek lainnya. Sedangkan proyek yang berasal dari eksternal sebesar 37%, antara lain; Proyek Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Bandara Kulonprogo, Proyek Pelabuhan Pattimban, dan proyek lainnya.
“Peningkatan kontribusi pasar eksternal salah satunya melalui pengembangan produk baru. WSBP juga menjaga sinergi dengan Grup Waskita untuk proyek-proyek yang bersifat pengembangan bisnis serta pengembangan produk lainnya,” kata Agus dalam siaran pers, Jumat (20/12/2018).
Jelasnya, WSBP dalam penambahan kapasitas, juga dibarengi dengan pengembangan produk baru, antara lain; rumah precast, tiang listrik beton, dan bantalan kereta api.
Adapun strategi dan keseriusan WSBP untuk pengembangan produk merupakan bagian komitmen dari strategi WSBP untuk mengembangkan pasar eksternal yang diharapkan terus meningkat dengan target kontribusi 40% di tahun depan.
Sebelumnya, Direktur Keuangan WSBP, Anton YT Nugroho mengemukakan, perseroan membukukan arus kas operasional positif sebesar Rp1,1 triliun pada 2018, dibandingkan minus Rp2,4 triliun pada 2017 dan minus Rp3 triliun pada 2016.
Menurut Anton, arus kas operasional yang positif ini menjadi modal yang kuat bagi WSBP pada 2019. Ini disebabkan karena rasio posisi utang berbunga terhadap modal WSBP sebesar 0,77x, masih jauh dari batas yang ditentukan sebesar 2,5x.
Dengan ekuitas sebesar Rp7,45 triliun per September 2018, itu berarti WSBP masih memiliki kapasitas ruang pendanaan yang besar.
Lebih lanjut diungkapkan, kondisi keuangan perusahaan, semakin prima dengan melihat pencapaian di akhir tahun ini.
“Penerimaan termin yang sudah masuk mencapai Rp9,8 triliun. Kami terima lagi sampai akhir tahun 2018 sebesar Rp1,6 triliun. Total penerimaan Rp11,4 triliun. Jadi arus kas dari operasional akan surplus besar tahun ini,“ ujarnya.
Ditambahkan, WSBP juga telah menuntaskan proyek Tol Becakayu, yang merupakan proyek turnkey pertama WSBP. Proyek turnkey memiliki margin yang lebih besar dibandingkan non-turnkey. Namun sebagai kompensasinya kontraktor harus siap dalam hal pendanaan sampai proyek selesai.
Saat ini, WSBP masih mengerjakan dua proyek turnkey, yaitu proyek jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) dan Cimanggis-Cibitung. Pembayaran termin KBLM sudah terealisasi sebesar Rp665 miliar. Dari nilai ini, sebesar Rp250 miliar merupakan pembayaran turnkey.
Sementara itu, pada akhir Desember ini ada realisasi pembayaran lagi sebesar Rp1,6 triliun. Begitu juga untuk Cimanggis-Cibitung akan terealisasi pada 2019 dengan pembayaran termin sebesar Rp2,6 triliun.

