Diperkirakan Kinerja 2019 Stagnan, Saham KONI Malah Naik 178%
Pasardana.id - PT Bangun Pusaka Tbk (KONI) memperkirakan penjualan tahun 2019 tidak jauh berbeda dengan capaian pendapatan tahun 2018. Hanya saja, investor memberikan apresiasi lebih kepada emiten distributor kertas fotografi dan bahan flexi banner ini.
Hal itu terlihat dari pergerakan KONI dalam 15 hari bursa belakangan ini.
Rinciannya, pada tanggal 20 November 2018 dibuka pada level 152 dan ditutup pada level 202. Kenaikan itu berlanjut hingga menyentuh level 545 pada perdagangan 13 Desember 2018.
Bahkan di sesi I perdagangan hari ini, Senin (17/12/2018) masuk dalam top gainers dengan naik 84 point atau 24,7% ke level 424 atau naik 178% dalam 15 hari.
Menurut Direktur KONI, Rudy Lauw bahwa pergerakan tersebut diluar kendali manajemen dan tidak mengetahui apa yang menjadi latar belakang keputusanan yang diambil investor dalam menilai harga saham perseroan.
“Kami juga kaget, melihat harga saham kami naik tinggi,” kata Rudi usai melakukan paparan publik insidentil di Bursa Efek Indonesia, Senin (17/12/2018).
Lebih lanjut, dia juga mengatakan, pihaknya belum memiliki rencana aksi korporasi yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Hanya saja, dia mengatakan akan mencari produk baru di China untuk di pasarkan di Indonesia untuk tahun 2019.
“Kami masih lihat apa yang dibutuhkan di Indonesia dan akan kami cari di China,“ kata dia.
Sementara itu, untuk kinerja tahun 2018, jelas dia, penjualan diproyeksi akan mencapai Rp140 miliar atau naik 25% dibanding tahun 2017. Hanya saja, perseroan masih akan mengalami rugi bersih karena nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
“Sampai hari ini, kami sudah bukukan pendapatan Rp136 miliar,” kata dia.
Sedangkan untuk target tahun 2019, lanjutnya, perseroan memasang target penjualan sebesar Rp140 miliar atau tidak tumbuh. Hal itu karena produk andalan peseroan berupa flexi banner tidak banyak permintaan.
“Flexi baner kan berbahan spanduk, tapi dengan adanya aturan KPU (Komisi Pemilihan Umum) maka kebutuhan bahan peraga kampanye itu tidak banyak dibutuhkan lagi saat kampanye Pemilu 2019,” kata dia.

