ANALIS MARKET (05/11/2018) : IHSG Diproyeksi Bergerak Melemah, Waspadai Aksi Ambil Untung

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian OSO Securities menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 1.21% ke level 5,906, Jumat (02/11) lalu.

Secara teknikal analis, IHSG ditutup dengan candle bullish, dengan indikator Stochastic bullish berada di area overbought, MACD histogram bergerak positif dengan volume turun.

Sementara itu, indeks utama bursa Wall Street ditutup dalam teritori negatif pada perdagangan akhir pekan kemarin (02/11). Indeks Dow Jones turun 0.43%, S&P melemah 0.63% dan Nasdaq tertekan 1.04%. 

Penurunan terjadi seiring antisipasi pelaku pasar atas pernyataan Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow yang menyatakan belum adanya susunan rencana tarif impor antar AS dan China, dimana hal ini sedikit berbeda dengan pernyataan yang optimis pada hari sebelumnya. 

Selain itu, rilisnya data pekerjaan serta upah tenaga kerja AS bulan Oktober yang mencatatkan kenaikan mengindikasikan adanya pengetatan pasar tenaga kerja yang berpotensi mendorong kebijakan Federal Reserve untuk mengambil langkah pengurangan stimulus melalui kenaikan suku bunga The Fed di bulan depan.

Adapun hal ini juga direspon dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS yang juga turut menjadi sentimen negatif indeks.

Sementara itu, dari pasar komoditas minyak mentah mengalami koreksi. Hal tersebut dikarenakan persetujuan AS atas delapan negara yang memutuskan tetap akan melakukan impor minyak Iran setelah AS memberlakukan sanksinya. 

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, kami perkirakan IHSG bergerak melemah, antisipasi aksi ambil untung dengan pergerakan di kisaran 5,855 - 5,956,” sebut analis OSO Securities, dalam laporan riset yang dirilis Senin (05/11/2018).