ANALIS MARKET (05/11/2018) : Harga SUN Diproyeksi Masih Berpeluang untuk Melanjutkan Tren Kenaikan Harga

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini, Senin (05/11/2018), diperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN) masih berpeluang untuk melanjutkan tren kenaikan harga.

Demikian diungkapkan analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra dalam laporan riset yang dirilis Senin (05/11/2018).

“Hanya saja, terdapat beberapa faktor yang akan membatasi potensi kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar sekudner, baik dari dalam maupun luar negeri,” jelas I Made.

Lebih rinci diungkapkan, dari dalam negeri, rencana lelang penjualan Surat Utang Negara pada hari Selasa, 6 November 2018 akan membatasi potensi kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder, dikarenakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak dengan mengalami penurunan jelang pelaksanaan lelang.

Selain itu, data pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2018 yang akan disampaikan oleh Badan Pusat Statistik pada hari ini akan turut menjadi perhatian investor.

Analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2018 sebesar 3,07% dibandingkan dengan kuartal II 2018 (QoQ) dan sebesar 5,15% dibandingkan kuartal IV 2017 (YoY). Estimasi tersebut mengindikasikan adanya penurunan dibandingkan dengan pencapaian di kuartal II 2018 yang sebesar 4,21% (QoQ) dan 5,27% (YoY).

Sementara itu, dari faktor eksternal, pelaku pasar akan mencermati pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Sentral Amerika yang akan dilaksanakan pada hari Rabu - Kamis, tanggal 7 - 8 November 2018 waktu setempat meskipun analis memperkirakan Bank Sentral Amerika masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan tersebut.

Ditambahkan, pergerakan kenaikan harga Surat Utang Negara yang terjadi dalam beberapa hari terekhir telah membentuk sinyal tren kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Apabila kenaikan harga dapat berlanjut dalam beberapa hari kedepan, maka tren kenaikan harga akan berlanjut dalam jangka menengah. Kenaikan harga juga mendorong harga Surat Utang Negara menuju ke area jenuh beli (overbought).

Selain itu, beberapa factor lain yang layak dicermati pelaku pasar yaitu; Pada sepekan kedepan terdapat enam surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp1,87 triliun.

Adapun Investor asing mencatatkan pembelian bersih Surat Berharga Negara senilai Rp13,47 triliun di sepanjang bulan Oktober 2018.