ANALIS MARKET (22/11/2018) : Capital Inflow yang Meningkat Jadi Penopang Pelemahan Obligasi

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, pagi ini pasar obligasi akan dibuka bervariasi, dengan potensi melemah namun terbatas. Pelemahan ini datang dari terkonfirmasinya pergerakan obligasi yang terlihat secara teknikal analisa mulai membentuk kurva penurunan yang didukung oleh titik jenuh akibat overbought.

Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, pelemahan mulai terlihat untuk obligasi 5 tahun, yang kemungkinan akan diikuti oleh obligasi acuan berikutnya.

“Pada akhirnya harga obligasi 10 tahun mengalami kenaikkan lebih tinggi, meskipun tidak banyak dibandingkan penguatan sebelumnya. Namun, ini sudah menjadi bekal yang cukup baik untuk keluar dari fase konsolidasi yang sudah terjadi selama hampir 2 bulan kalau kita menarik garis untuk midterm,” jelas Nico dalam riset yang dirilis Kamis (22/11/2018).

Lebih lanjut diungkapkan, sentimen datang dari Eropa, dimana Italia bersedia untuk melakukan diskusi lebih lanjut terkait rancangan anggaran untuk 2019 yang telah ditolak beberapa waktu lalu. Karena kalau permasalahan ini tidak ditanggulangi, maka resiko terjadinya krisis fiscal di Italia akan menjadi tinggi. Melalui Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini, mereka menyatakan akan mengkaji ulang rencana anggaran untuk tahun 2019 nanti.

“Kami merekomendasikan hold hingga berpotensi jual hari ini apabila penurunan lebih dari 30 bps,” ujar Nico.

Ditambahkan, melemahnya harga obligasi juga didukung oleh mungkin adanya kenaikkan imbal hasil UST 10y pada hari ini, sehingga berpotensi mendorong kenaikkan imbal hasil obligasi.

Capital inflow yang meningkat dalam 1 minggu terakhir, juga akan menjadi penopang pelemahan obligasi hari ini,” jelas Nico.

Sementara itu, sebelumnya, pasar obligasi kemarin (21/11), masih bergerak menguat meskipun tidak banyak. Para pelaku pasar dan investor terlihat focus untuk mengikuti lelang yang diadakan pemerintah kemarin (21/11).

Total penawaran yang masuk juga dapat dikatakan baik, memperlihatkan animo para pelaku pasar dan investor yang masih sangat baik bagi pasar obligasi dalam negeri.