Harga SUN Diperdagangan Jumat Lalu Melanjutkan Tren Kenaikan Harga Seiring Berlanjutnya Penguatan Rupiah
Pasardana.id - Pada perdagangan di akhir pekan, 16 November 2018, harga Surat Utang Negara melanjutkan tren kenaikan harga seiring dengan terus berlanjutnya penguatan mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika.
Dalam laporan riset yang dirilis Senin (19/11/2018), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, kenaikan harga terjadi pada keseluruhan seri Surat Utang Negara dengan perubahan harga mencapai 70 bps dimana kenaikan harga yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara dengan tenor di atas 5 tahun.
Kenaikan harga tersebut mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil yang berkisar antara 2 bps hingga 14 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 5 bps.
Harga Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami kenaikan harga hingga sebesar 15 bps yang mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil yang berkisar antara 2 bps hingga 14 bps.
Adapun harga Surat Utang Negara dengan tenor menengah mengalami kenaikan yang berkisar antara 15 bps hingga 20 bps sehingga mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil hingga sebesar 5 bps.
Sedangkan harga Surat Utang Negara dengan tenor panjang mengalami kenaikan harga yang berkisar antara 20 bps hingga 70 bps yang mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil hingga sebesar 9 bps.
Kenaikan harga yang juga didapati pada Surat Utang Negara seri acuan juga mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasilnya, dimana untuk seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 20 tahun masing - masing mengalami penurunan imbal hasil sebesar 5 bps di level 7,927% dan 8,424%.
Adapun untuk seri acuan dengan tenor 10 tahun mengalami penurunan imbal hasil sebesar 7 bps di level 8,006% dan untuk tenor 15 tahun mengalami penurunan sebesar 3 bps di level 8,277%.
Harga Surat Utang Negara dalam sepekan terahir bergerak cukup berfluktuasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan harga sehingga mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil dengan rata - rata penurunan sebesar 5 bps.
Adapun sejak awal bulan November 2018, kenaikan harga Surat Utang Negara telah mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil rata - rata sebesar 26 bps.
Lebih lanjut, I Made mengungkapkan, faktor penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika pada akhir pekan kemarin menjadi katalis positif yang mendorong kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika didukung oleh faktor keputusan dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps di level 6,00%.
Keputusan yang tidak diduga tersebut mendapatkan respon positif dari pelaku pasar tercermin oleh menguatnya nilai tukar Rupiah dan kenaikan harga Surat Utang Negara pasca keputusan tersebut diambil pada hari Kamis, 15 November 2018. Kenaikan harga Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan di akhir pekan juga didukung oleh kenaikan volume perdagangan, dimana volume perdagangan yang dilaporkan tercatat senilai Rp10,78 triliun. Hanya saja kenaikan harga yang terjadi dibatasi oleh rencana lelang penjualan Surat Utang Negara yang akan dilakukan oleh pemerintah pada hari Rabu, 21 November 2018.
Sedangkan dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, pergerakan harganya terlihat kembali mengalami penurunan seiring dengan kembali meningkatnya persepsi risiko yang tercermin pada kenaikan angka Credit Default Swap (CDS).
Penurunan harga yang terjadi relatif terbatas yang didapati pada keseluruhan seri Surat Utang Negara. Harga dari INDO28 mengalami penurunan sebesar 7 bps yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasilnya sebesar 1 bps di level 4,818%. Adapun harga dari INDO23 dan INDO43 mengalami penurunan harga kurang dari 5 bps sehingga tingkat imbal hasilnya tidak banyak mengalami perubahan, masing - masing di level 4,353% dan 5,449%.
Harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika dalam sepekan terakhir cenderung bergerak dengan mengalami penurunan, sehingga mendorong terjadinya kenaikan imbal hasilnya. Dalam sepekan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika untuk tenor 10 tahun telah mengalami kenaikan sebesar 5 bps.

