ANALIS MARKET (12/11/2018) : Posisi CAD Memburuk, Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas. 

Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, meskipun sudah mengalami kenaikkan yang cukup panjang selama hampir 8 hari, pasar obligasi masih belum dapat melebihi titik tertinggi sebelumnya, sehingga berpotensi mengalami penurunan.

“Obligasi 10 tahun masih belum dapat melebihi titik resisten di 88.25 atau dibawah 8% secara imbal hasil, obligasi 20 tahun juga masih tertahan di titik resisten di 91.00 atau dibawah 8.45% secara imbal hasil,” sebut Nico dalam laporan riset yang dirilis Senin (12/11/2018).

Lebih lanjut diungkapkan, banyak factor yang membuat penguatan obligasi tertahan, salah satunya adalah inkonsistensi Rupiah serta memburuknya CAD.

Memang benar, capital inflow mendukung penguatan, dari 36.9% menjadi 37.1% atau dari IDR 864 triliun menjadi IDR 871.16 triliun. Namun hal ini saja masih belum cukup.

Naiknya imbal hasil US Treasury juga membatasi ruang penguatan bagi pasar obligasi, selain itu memang pasar obligasi sudah berada dititik jenuh, sehingga harus mengalami pelemahan.

Pertanyaannya adalah, apakah penguatan obligasi ini hanya halusinasi atau memang terjadi?

Menurut Nico, dominasi sentiment yang terjadi di Indonesia masih dipengaruhi oleh Asing. Saat ini, badai berikutnya mungkin akan datang dari Italia yang masih belum memperlihatkan tanda tanda akan merevisi rencana anggaran belanjanya.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, kami merekomendasikan jual hari ini dengan focus lelang pada esok hari,” ujar Nico.

Sementara itu, sebelumnya, diperdagangan obligasi Jumat (09/11) lalu, total transaksi dan frekuensi turun drastis dibandingkan hari sebelumnya ditengah tengah penurunan harga obligasi yang terjadi kemarin. Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi 3 – 5 tahun, diikuti dengan 7 – 10 tahun dan < 1 tahun. Sisanya merata disemua tenor hingga yang berdurasi 20 tahun.

“Pasar obligasi pada akhirnya kemarin mengalami pelemahan setelah sebelumnya 8 hari berturut-turut mengalami penguatan yang cukup signifikan akibat adanya penguatan Rupiah yang didukung oleh capital inflow ke pasar obligasi. Namun demikian, memburuknya Current Account Deficit sebesar US$ 8.85 miliar atau 3.37% dari GDP, ini merupakan deficit CAD terdalam sejak Q2-2014, hal ini membuat pasar obligasi kehilangan kekuatannya untuk kembali mengalami penguatan,” tandas Nico.