ANALIS MARKET (12/11/2018) : Harga SUN Diperkirakan Bergerak Bervariasi Dipengaruhi Pergerakan Rupiah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini, Senin 912/11/2018), diperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN) akan bergerak dengan arah perubahan yang bervariasi dimana arah pergerakan harga akan kembali dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika.

Demikian diungkapkan analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra dalam laporan riset yang dirilis Senin (12/11/2018).

“Mata uang Dollar Amerika berpeluang melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini didukung oleh estimasi berlanjutnya kebijakan kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika,” jelas I Made.

Lebih lanjut diungkapkan, pada pekan ini, Badan Pusat Statistik akan menyampaikan data neraca perdagangan bulan Oktober 2018 yang akan disampaikan pada hari Kamis, 15 November 2018.

Pelaku pasar akan mencermati apakah surplus neraca perdagangan akan kembali terjadi di bulan Oktober 2018 sebagaimana yang didapati pada bulan September 2018.

Adapun dari faktor eksternal, pelaku pasar akan mencermati disampaikannya data inflasi Amerika pada hari Rabu, 14 November 2018, dimana diperkirakan angka inflasi menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan inflasi sebelumnya, sehingga mendukung keputusan Bank Sentral Amerika untuk menaikkan suku bunga acuan. Selain itu, pada hari Kamis, 15 November 2018 waktu setempat akan disampaikan data penjualan ritel di bulan Oktober 2018.

Secara teknikal, lanjut I Made, koreksi harga yang terjadi pada akhir pekan kemarin didukung oleh faktor teknikal, dimana harga Surat Utang Negara yang telah berada pada area jenuh beli (overbought).

“Dengan adanya koreksi harga tersebut, maka indikator teknikal menunjukkan bahwa harga Surat Utang Negara mulai meninggalkan area jenuh belinya. Selain itu, meskipun mengalami koreksi harga, tren pergerakan harga Surat Utang Negara masih bergerak pada tren kenaikan harga,” jelas I Made.

Sementara itu, pada sepekan kedepan, terdapat lima seri surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp7,83 triliun.

Selain itu, Pencatatan Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV Tahap III Tahun 2018 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Indonesia Eximbank I Tahap II Tahun 2018.