ANALIS MARKET (05/10/2018) : IHSG Diperkirakan Cenderung Bergerak di Teritori Negatif di Kisaran 5670 - 5780
Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas Indonesia menyebutkan, melanjutkan perdagangan akhir pekan ini, minimnya insentif positif dan meningkatnya kekhawatiran kenaikan bunga dan dolar AS serta harga komoditas yang terkoreksi bisa menekan kembali pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Nilai tukar rupiah yang cenderung melemah dan meningkatnya kembali resiko capital outflow menjadi penekan pergerakan IHSG.
Sementara Wall Street tadi malam (04/10), dilanda tekanan jual mengikuti tekanan jual di sejumlah kawasan.
Setelah rally beberapa sesi perdagangan sebelumnya, tadi malam Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,75% dan 0,82% di 26627,48 dan 2901,61.
Indeks Nasdaq terkoreksi 1,8% di 7879,51. Harga komoditas juga ikutan turun. Harga minyak mentah terkoreksi 2,3% di USD74,67/barel setelah adanya berita Arab Saudi dan Rusia sepakat menaikkan suplai minyaknya. Harga nikel di LME terkoreksi 2,9% di USD12550/MT.
Pasar saham global dan kawasan saat ini dilanda kekhawatiran kenaikan bunga yang mendorong penguatan dolar AS dan kenaikan yield obligasi negara adidaya tersebut. Yield obligasi AS 10 yr telah mencapai 3,2% seiring ekspektasi kenaikan bunga menyusul kondisi perekonomian AS yang kuat.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, IHSG diperkirakan cenderung bergerak di teritori negatif di kisaran 5670 hingga 5780,” sebut analis FAC Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Jumat (05/10/2018).

