Indeks Kospi Anjlok 1,53 Persen

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, anjlok 31,10 poin, atau sekitar 1,53 persen, pada Senin (29/10/2018), menjadi 1.996,05. Untuk pertama kalinya angka indeks berakhir di bawah 2.000 sejak 7 Desember 2016.

Volume perdagangan moderat mencapai 416 juta saham senilai 6,13 triliun won atau sekitar US$5,4 miliar, dengan saham yang turun jauh melampaui yang naik 813 berbanding 67.

“Kurangnya momentum dan buruknya perolehan laba berbagai perusahaan utama pada kuartal tiga, seperti Amorepacific Corporation, membebani pasar modal, selain pengaruh faktor eksternal seperti pelemahan pasar modal Tiongkok,” kata Jeong Dai, analis Meritz Securities Company, seperti dikutip Yonhap News.

Saham Amorepacific terjun bebas 12,81 persen setelah perolehan laba bersih perusahaan kosmetik tersebut turun 40 persen year-on-year pada kuartal III 2018, hanya mencapai 48,1 miliar won dari sebelumnya 79,8 miliar won pada kuartal III 2017, akibat peningkatan biaya tenaga kerja dan pemasaran.

Saham sektor teknologi berakhir mixed, dengan saham Samsung Electronics Company naik 0,98 persen dan sebaliknya saham SK Hynix turun 0,30 persen.

Nilai tukar won menguat terhadap dolar Amerika Serikat, naik 0,50 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.141,40 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia mulai bangkit dari keterpurukan pekan lalu, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4 persen hari ini.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia melonjak 63 poin, atau sekitar 1,11 persen, menjadi 5.728,20. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Thailand, dan Filipina menguat, sedangkan Bursa Malaysia, Indonesia, dan Vietnam melemah.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, anjlok 56,74 poin, atau sekitar 2,18 persen, menjadi 2.542,10 akibat mencuatnya kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi Negeri Panda. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong naik 94,41 poin, atau sekitar 0,38 persen, menjadi 24.812,04.