ANALIS MARKET (26/10/2018) : Pasar Obligasi Diproyeksi Menguat Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka seharusnya menguat dengan potensi menguat terbatas. 

Analis Market Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus menjelaskan, sentimen yang cukup mendominasi hari ini adalah datang dari Bank Sentral Eropa. Lembaga yang berbasis di Frankfurt ini mengatakan akan tetap melakukan pembelian obligasi hingga per bulan Desember dengan total senilai 15 miliar euro atau ($17 bilion). 

Pembuat kebijakan mengatakan bahwa suku bunga akan tetap direkor terendah saat ini, setidaknya hingga musim panas tahun depan. 

Bank Sentral Eropa juga menilai bahwa resiko terhadap prospek pertumbuhan masih sama seperti bulan lalu, yaitu; meningkatnya proteksionisme, rentannya Negara Negara berkembang, dan tingginya volatilitas di pasar keuangan masih menjadi issue yang berpengaruh. 

"Meskipun masih ada beberapa resiko, namun Draghi terlihat optimis tentang pertumbuhan upah dan prospek inflasi selama konfrensi pers berlangsung. Secara keseluruhan masih konsisten dan sesuai dengan skenario baseline kami. Oleh sebab itu, kami merekomendasikan hold hari ini, dan cermati pergerakan pasar obligasi. Secara teknikal, pasar obligasi masih akan bergerak di area penguatan, namun apapun bisa saja terjadi. Pergerakan pasar obligasi yang melebihi dari 45 bps akan menjadi arah obligasi selanjutnya,” jelas Nico dalam laporan riset yang dirilis Jumat (26/10/2018).

Sebelumnya, diperdagangan obligasi kemarin (25/10), total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi 10 – 15 tahun, diikuti dengan 15 – 20 tahun dan 7 – 10 tahun. Sisanya merata disemua tenor hingga yang berdurasi 20 tahun. 

“Pasar obligasi apabila kita menilik dari total transaksi terlihat seperti menahan transaksi sehingga pergerakan pasar obligasi menjadi fluktuatif. Dalam sepekan ini, arah pergerakan obligasi tidak jelas karena naik dan turun setiap berselang 1 hari yang didukung juga oleh minimnya sentimen,” tandas Nico.