Indeks Kospi Merosot 1,63 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 34,28 poin, atau sekitar 1,63 persen, pada Kamis (25/10/2018), menjadi 2.063,30 yang merupakan angka penutupan terendah sejak 6 Januari 2017. Indek Kospi telah mengalami pelemahan tiga sesi beruntun.
Volume perdagangan moderat mencapai 339 juta saham senilai 6,69 triliun won atau sekitar US$5,88 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 775 berbanding 101.
Indeks Kospi telah melemah di awal perdagangan terpengaruh kondisi di Wall Street dan meneruskan penurunan seiring aksi jual investor asing dan individu, masing-masing melepas saham senilai 364 miliar won dan 281 miliar won. Sebaliknya investor institusi membeli saham senilai 631 miliar won.
“Pasar saham Korea Selatan menghadapi berbagai faktor yang tidak menguntungkan, seperti perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok, peningkatan suku bunga The Fed, krisis di Eropa, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, kata Kim Young-Hwan, analis KB Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Saham Hyundai Motor terjun 5,98 persen setelah melaporkan penurunan laba bersih sebesar 67 persen year-on-year pada kuartal III 2018 akibat rendahnya penjualan. Saham perusahaan lainnya yang juga bergerak di bidang otomotif turut terjungkal, saham Kia Motors dan Hyundai Mobis masing-masing turun 5,92 persen dan 4,45 persen.
Saham perusahaan operator portal internet terbesar di Korea Selatan, Naver, anjlok 6,3 persen setelah merilis laporan yang menyebutkan laba kuartal III 2018 mengalami penurunan 68,3 persen year-on-year. Saham Kakao juga melemah, melorot 5,04 persen.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing tergerus 3,64 persen dan 3 persen. Saham perusahaan biofarmasi Celltrion sebaliknya melambung 4,88 persen, namun saham Samsung Biologics turun 2,86 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 5,7 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.138 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diwarnai dengan pelemahan, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang anjlok 2,2 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 164,90 poin, atau sekitar 2,83 persen, menjadi 5.664,10. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Filipina, Vietnam, dan Malaysia melemah, sedangkan Bursa Thailand dan Indonesia menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, berakhir datar dengan penguatan tipis 0,50 poin menjadi 2.603,80. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong merosot 255,32 poin, atau sekitar 1,01 persen, menjadi 24.994,46.

