Indeks Kospi Turun 2,57 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, mengalami penurunan tajam 55,61 poin, atau sekitar 2,57 persen, pada Selasa (23/10/2018), menjadi 2.106,10. Volume perdagangan moderat mencapai 363 juta saham senilai 5,85 triliun won atau sekitar US$5,14 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 809 berbanding 67.
Indeks Kospi sempat mencapai 2.094,69, pertama kalinya di bawah angka 2.100 sejak Maret tahun lalu, sebelum berakhir di angka penutupan.
Pasar saham Negeri Ginseng terpuruk terpengaruh berbagai kondisi, seperti berlarutnya pertentangan antara Uni Eropa dengan pemerintah Italia terkait rencana anggaran negara tersebut untuk tahun depan dan kemungkinan penjatuhan sanksi terhadap Arab Saudi oleh Amerika Serikat.
“Presiden AS Donald Trump juga mengumumkan rencan baru pemotongan pajak. Kabar ini juga membebani pasar saham,” kata Seo Sang-Young, analis Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing dan institusi masing-masing menjual saham senilai 420 miliar won dan 242 miliar won. Sedangkan investor individu membeli saham senilai 643 miliar won.
Di sektor teknologi, saham Samsung Electronics, SK Hynix, Samsung SDI, dan LG Electronics masing-masing anjlok 1,15 persen, 1,29 persen, 4,58 persen, dan 3,2 persen. Sektor otomotif juga diwarnai dengan pelemahan, dengan saham Hyundai Motors, Hyundai Mobis, dan Kia Motors masing-masing anjlok 1,27 persen, 4,09 persen, dan 3,74 persen.
Di sektor farmasi, saham Celltrion, Samsung BioLogics, dan Hanmi Pharmaceutical masing-masing terjun 8,19 persen, 6,6 persen, dan 5,47 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 9,2 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.137,60 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia terpuruk hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang anjlok 2,2 persen seiring meningkatnya tensi geopolitik global.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia merosot 61,80 poin, atau sekitar 1,05 persen, menjadi 5.843,10. Bursa saham Asia Tenggara diwarnai dengan pelemahan, termasuk juga di Indonesia. Bursa Thailand tutup sehubungan perayaan Hari Chulalongkorn.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, anjlok 60,05 poin, atau sekitar 2,26 persen, menjadi 2.594,83. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong mengalami penurunan 806,60 poin, atau sekitar 3,08 persen, menjadi 25.346,55.

