ANALIS MARKET (02/10/2018) : Sentimen Positif Data Inflasi Bakal Dorong Pasar Obligasi Menguat Terbatas
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas.
Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, penguatan ini sudah mulai memasuki fase akhir apabila memang pasar obligasi masih akan terus menguat, maka seharusnya harga obligasi akan mengalami penurunan sebelum pada akhirnya kembali menguat.
Penguatan ini juga merupakan kesempatan bagi pasar obligasi untuk membuat satu trend secara jangka pendek, yang dapat mengubah trend penurunan yang sudah terbentuk sejak dari dulu. Sehingga trend penurunan ini dapat berakhir, dan berganti trend penguatan.
“Kami menilai ini merupakan sesuatu yang sangat baik, terutama didukung oleh data inflasi yang keluar rendah kemarin, sehingga memberikan sentimen yang positif untuk pagi hari ini,” jelas Nico dalam laporan riset yang dirilis Selasa (02/10/2018).
Namun demikian, lanjut Nico, kenaikkan imbal hasil global pada hari ini akan membuat penguatan pasar obligasi menjadi terbatas. Di titik inilah pasar obligasi akan menguji support untuk imbal hasil obligasi 10 tahun. Apabila hari ini bisa berhasil tembus di bawah 8% maka sudah akan terotomatis menuju 7.8%.
Ditambahkan, bagi yang ingin masuk saat ini, harap berhati hati karena area penguatan sudah terbatas. Apabila hari ini penguatan menjadi terbatas, fokuskan kepada lelang yang diadakan Pemerintah hari ini. PBS 19 mungkin akan menjadi artis pendatang baru.
“Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume kecil, tetap hati hati dengan profit taking yang mungkin akan terjadi,” ujar Nico.
Sebelumnya, diperdagangan kemarin (01/10), total transaksi dan frekuensi turun dibandingkan hari sebelumnya ditengah-tengah kenaikkan harga obligasi yang terjadi kemarin. Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi < 1 tahun, diikuti dengan 10 – 15 tahun dan 3 – 5 tahun. Sisanya merata disemua tenor hingga 20y.
“Pasar obligasi kemarin (01/10) mengalami penguatan, yang dimana dititik inilah pasar obligasi mulai kembali menunjukkan trend penguatan secara jangka pendek,” tandas Nico.

