Jusuf Kalla Minta Pelaku Pasar Modal Rajin Investasi di Sektor Riil

foto : ilustrasi (ist)
foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) nasional pada kuartal III 2017 hanya mencapai 5,06%. Capaian tersebut masih jauh dari harapan. Pasalnya, beberapa indikator perekonomian telah membaik dan beberapa negara tetangga mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Untuk itu diharapkan pelaku pasar modal lebih rajin melakukan investasi di sektor riil.

Demikian diungkapkan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla dalam sambutannya saat membuka perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (02/1/2018).

Lebih lanjut, JK juga menilai, terdapat anomali antara data indikator perekonomian dan laju pertumbuhan ekonomi. Ia memberi contoh, harga komoditas telah pulih dan akan memberi dampak lanjutan. 

"Kalau tahun 2014 - 2016 LPE hanya 4% - 5%, yang dikambing-hitamkan harga komoditas turun. Tapi sekarang dengan LPE yang sebesar 5 persenan, sudah tidak bisa lagi mengkambing-hitamkan harga komoditas," kata JK.

Untuk itu, Jusuf Kalla mengharapkan pelaku pasar modal tidak hanya terpaku pada pencapaian-pencapaian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama tahun 2017. Tapi juga diharapkan untuk rajin melakukan investasi riil.

"Dengan naiknya capital gain, kami harap pelaku pasar juga berinvestasi ke sektor riil dengan membangun smelter dan pabrik misalnya, sehingga anomali LPE tidak terjadi lagi," ujar dia.

Ia juga menambahkan, pasar modal lebih dipengaruhi oleh harapan-harapan untuk tumbuh. Sehingga untuk mewujudkan harapan tersebut maka sektor riil perlu mendapat perhatian serius.