BI : Prospek Perekonomian Global Kedepan Bakal Semakin Membaik

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Bank Indonesia (BI) memperkirakan, prospek perekonomian global kedepannya bakal semakin membaik, terutama di negara maju.

Menurut Asisten Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan lebih tinggi sejalan dengan perbaikan permintaan domestik. Demikian pula, pertumbuhan ekonomi di Eropa membaik seiring dengan peningkatan aktivitas konsumsi dan penurunan ketidakpastian sektor keuangan.

Di negara berkembang, lanjut Dody, perekonomian Tiongkok diperkirakan tumbuh lebih baik didukung oleh konsumsi yang kuat dan penyaluran kredit yang meningkat.

“Peningkatan pertumbuhan di Tiongkok diperkirakan dapat mengkompensasi penurunan pertumbuhan di India," jelas Dody di Kantor Pusat BI, Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Di pasar komoditas, sambungnya, harga minyak relatif stabil dan harga komoditas ekspor Indonesia relatif tetap tinggi, terutama batubara dan tembaga.

“Relatif membaiknya pertumbuhan ekonomi global dan tetap tingginya harga komoditas dunia berdampak positif terhadap kinerja ekspor Indonesia," ujar dia.

Sementara itu, risiko pasar keuangan global relatif terjaga seiring dengan keputusan FOMC terkait dengan kebijakan FFR dan normalisasi neraca bank sentral AS yang sesuai dengan perkiraan pasar.

“Keputusan FOMC tersebut juga sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia," jelas dia.

Menyikapi beberapa faktor tersebut, tutur Dody, Bank Indonesia akhirnya memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps dari 4,50% menjadi 4,25%, dengan suku bunga Deposit Facility turun 25 bps menjadi 3,50% dan Lending Facility turun 25 bps menjadi 5,00%, berlaku efektif sejak 25 September 2017.