ANALIS MARKET : Hari Ini IHSG Bergerak Mendatar dengan Kecenderungan Negatif
Pasardana.id †Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak mendatar dengan kecenderungan negatif hari ini, ditengah masih berlanjutnya aksi jual investor asing.
Beberapa faktor lain juga mempengaruhi prediksi ini, antara lain; Dow Jones naik 0.28% ditutup pada level tertinggi baru 22,118.86 didukung sentimen saham sektor keuangan serta rencana reformasi pajak Amerika.
Adapun Bursa regional diperdagangkan mendatar dengan kecenderungan positif pagi ini didukung naiknya Nikkei225 akibat sentimen depresiasi Yen terhadap US$.
Sebelumnya, Candlestick IHSG membentuk pola doji kemarin mengindikasikan potensi koreksi hari ini.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut, kami memperkirakan IHSG bergerak mendatar dengan kecenderungan negatif hari ini,†sebut analis Kiwoom Sekuritas yang dilansir dari laman resminya, Rabu (13/9/2017).
Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa aksi korporasi dari para emiten, yang layak untuk dicermati pelaku pasar, antara lain;
IPO - PT Emdeki Utama
PT Emdeki Utama (EU) mendapat pernyataan efektif dari OJK terkait rencana penjualan 307.25 juta lembar saham (17% saham) melalui proses IPO. Dengan harga penawaran Rp 600 per lembar maka target perolehan dana mencapai Rp 184.35 Miliar.
Penetapan harga IPO berada pada kisaran bawah dari kisaran penawaran Rp 590 hingga Rp 800 per lembar saham. Masa penawaran umum berlangsung pada 14-18 September dengan rencana listing pada 25 September 2017. Sekitar 13.9% dana IPO akan dialokasikan untuk mendukung belanja modal dalam rangka ekspansi dan sisanya untuk modal kerja.
INTA - Recurring incomes
PT Intraco Penta (INTA) menargetkan kontribusi recurring income sebesar 50% terhadap total pendapatan dalam jangka panjang, dibandingkan dengan saat ini berkisar 15%-20%. Kenaikan recurring incomes diharapkan berasal dari bisnis pembangkit listrik, alat berat, dan tambang.
Perluasaan bisnis usaha pembangkit listrik perseroan melalu anak usahanya, yakni PT Inta Sarana Infrast (INSA) dan PT Intan Daya Perkasa (INDA) dimana sudah memulai tahap konstruksi PLTU berkapasitas 2x100 MW di Bengkulu dan ditargetkan beroperasi penuh pada Februari 2020 sehingga dapat berkontribusi terhadap recurring income perseroan.
META - Rajawali Corpora divestasi kepemilikan saham
Rajawali Corpora melalui PT Hijau Makmur Sejahtera melepas kepemilikan 3.2 miliar lembar saham (21% saham) PT Nusantara Infrastructure (META). Hijau Makmur Sejahtara menjual 21% saham META kepada PT Matahari Kapital Indonesia seharga Rp 270 per saham sehingga meraih dana senilai Rp 864 Miliar. Matahari Kapital merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Direktur Utama META.
PTBA - Kaji ulang proyek pencairan batubara
Manajemen PT Bukit Asam (PTBA) mengkaji ulang rencana proyek pencairan batu bara (minyak sintetis / sycrude oil) seiring masih rendahnya harga minyak dunia serta perusahaan masih akan fokus pada bisnis batubara serta pembangkit listrik.
PTBA akan mengkaji ulang feasibility study yang dilakukan bersama dengan Ignite Resources Ltd. (Australia) terkait proyek tersebut.
Pada Juni 2015 PTBA mengalokasikan dana investasi senilai US$ 30 Juta untuk mengambil alih sekitar 20% hingga 30% saham Ignite Resources.

