ANALIS MARKET : IHSG Diprediksi Bergerak Mendatar Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak mendatar seiring langkah investor mencerna data 2Q 2017 GDP yang di rilis BPS hari ini.

Selain itu, beberapa faktor juga mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain; Dow Jones naik 66.7 poin pada level tertinggi baru 22,092.8 akhir pekan lalu didukung data tenaga kerja yang baik. Bursa Eropa ditutup naik akhir pekan lalu. 

Adapun bursa regional diperdagangkan positif pagi ini. Sebelumnya, diperdagangan akhir pekan lalu, IHSG turun mendekati level terendah sebelumnya pada 5,765 dengan candlestick membentuk pola inverted hammer. Penembusan ke bawah level tersebut berpotensi memicu koreksi ditengah berlanjutnya aksi jual investor asing. 

“Kami memperkirakan IHSG bergerak mendatar hari ini," sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Senin (07/8/2017).

Sementara itu, beberapa aksi korporasi dari para emiten di pasar modal juga layak menjadi fokus perhatian pelaku pasar, antara lain;

ADHI - Pemerintah rencanakan subsidi tiket LRT 
Pemerintah berencana menyiapkan dana Rp 19 Triliun untuk subsidi tiket light rail transit (LRT) selama 12 tahun kedepan. Tarif awal yang disepakati ditetapkan Rp 12,000 dengan asumsi kenaikan tarif sebesar 5% per tahun. Dalam skema awal besaran subsidi tiket yang direncanakan adalah Rp 16 Triliun. Hal ini berpotensi memberi kepastian pendanaan proyek LRT dimana PT Adhi Karya (ADHI) bertindak sebagai kontraktor pembangunan infrastruktur LRT. 

GGRM - Divestasi anak usaha 
Japan Tobacco Inc. (JT) akan membeli 100% saham PT Karyadibya Mahardhika (KDM) dan PT Surya Mustika Nusantara (SMN) senilai US$ 677 Juta. KDM merupakan anak usaha PT Gudang Garam Indonesia (GGRM) yang memproduksi rokok kretek dengan merek antara lain Apache, Absolute, Extreme, dan Minna. Transaksi tersebut diharapkan selesai pada 4Q 2017. KDM mengoperasikan 9 pabrik rokok kretek di Jawa dan menjual seluruh produknya di Indonesia melalui SMN.  

GIAA - Target penjualan 
PT Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan penjualan tiket sepanjang gelaran travel fair sebesar Rp 80 Miliar, yang dipasarkan lewat jaringan daring dan aplikasi smart phone. Target tersebut melebihi realisasi travel fair yang dilakukan pada Maret-April 2017 sebesar Rp 106 Miliar.

Perseroan mengharapkan adanya dua juta pelanggan dari 2.6 juta tiket promo yang disediakan perusahaan. Program travel tersebut diselenggarakan untuk mencapai target penjualan sekaligus mendorong jumlah total pembelian tiket. Adapun sepanjang 1H 2017 perseroan mencatat kenikan tipis pada pendapatan sebesar 4.6% menjadi US$ 1.6 Juta dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 1.5 Juta. 

TOTL - Kontrak baru  
PT Total Bangun Persada (TOTL) membukukan kontrak baru senilai Rp 2.67 Triliun pada 7M 2017, 67% dari target perolehan kontrak baru tahun ini senilai Rp 4 Triliun. Kontribusi perolehan kontrak baru berasal dari proyek apartemen Taman Permata Buana, Thamrin Nine, Green Office Park 3, Chitaland Tower, dan Wisma Barito Pacific 2. Dari target perolehan kontrak baru tahun ini manajemen memperkirakan tahun ini dapat membukukan pendapatan senilai Rp 3.1 Triliun dengan laba bersih Rp 250 Miliar. 

TRST - Pabrik Poliester 
PT Trias Sentosa (TRST) membentuk perusahaan patungan dengan Toyobo Co. Ltd. (Jepang), untuk membangun pabrik poliester film serta produk turunannya di Sidoarjo (Jawa Timur). Kedua perusahaan membentuk PT Trias Toyobo Astria (TTA) dan PT Toyobo Trias Ecosyar (TTE).

TTA akan memproduksi dan mendistribusikan poliester film untuk pasar domestik dan ekspor sedangkan TTE akan memproduksi produk turunan poliester film terutama untuk pasar ekspor. TRST memiliki 60% saham TTA dan 40% saham TTE, sisa saham TTA dan TTE dimiliki Toyobo.

Dengan modal awal senilai US$ 15 Juta maka setoran modal TRST atas TTA mencapai US$ 9 Juta. Sementara itu modal awal TTE mencapai US$ 15.2 Juta maka setoran modal TRST atas TTE mencapai US$ 6.08 Juta.