Bursa Asia Berakhir “Mixedâ€
Pasardana.id - Bursa saham Asia berakhir mixed pada Kamis (24/8/2017) di saat kekhawatiran akan ketidakpastian kondisi politik Amerika Serikat kembali mencuat.
Pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengancam akan membiarkan pemerintah AS mengalami shut down dan mengakhiri North American Free Trade Agreement (NAFTA) ditanggapi negatif para investor global, membuat Wall Street dan bursa saham Eropa melemah pada sesi perdagangan saham Rabu (23/8/2017).
Seperti dilansir AP, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang meningkat 0,45 persen hari ini. Sedangkan indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, melemah 80,87 poin, atau sekitar 0,42 persen, menjadi 19.353,77.
Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, naik 9,44 poin, atau sekitar 0,4 persen, menjadi 2.375,84. Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 16,19 poin, atau sekitar 0,49 persen, menjadi 3.271,51.
Bursa Efek Hong Kong kembali buka hari ini, setelah pada Rabu sempat tutup akibat terpaan badai Hato yang melumpuhkan Hong Kong. Indeks Hang Seng berakhir menguat 116,93 poin, atau sekitar 0,43 persen, menjadi 27.518,6.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia menanjak 8,3 poin, atau sekitar 0,14 persen, menjadi 5.745,50. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham bursa Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam menguat, sedangkan di Indonesia dan Malaysia melemah.
Dalam pasar mata uang, nilai tukar dolar AS menguat 0,1 persen terhadap yen Jepang menjadi 109,11 yen per dolar AS. Sedangkan terhadap won Korsel melemah 0,3 persen menjadi 1.127,9 won per dolar AS.

