Bisnis Layanan Dukung Pertumbuhan Pendapatan Apple
Pasardana.id - Apple Inc pada Selasa (1/8/2017) merilis laporan yang menunjukkan pertumbuhan pendapatan perusahaan pada kuartal ketiga tahun buku tahun ini berkat dukungan kinerja bisnis Apple Pay, App Store, dan Apple Music. Bisnis layanan menjadi salah satu unit bisnis Apple dengan kinerja terbaik dalam periode yang diwarnai tingginya tingkat penjualan produk Apple seperti iPhone dan iPad.
Seperti dilansir BBC News, pendapatan kuartalan Apple tumbuh 7 persen year-on-year menjadi US$45,4 miliar, atau sekitar Rp605 triliun, membuat saham Apple meningkat 6,3 persen dalam perdagangan after-hours.
Penjualan unit layanan Apple, mencakup Apple Pay, App Store, dan Apple Music, mencapai US$7,3 miliar pada periode antara Mei sampai Juni 2017, meningkat 22 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Apple Pay saat ini menyumbang hampir 90 persen transaksi pembayaran seluler di seluruh dunia. Akun pembayaran App Store juga terus meningkat. Apple akan menarik beberapa jenis produk dari App Store di Tiongkok, untuk memenuhi aturan hukum setempat.
Pada periode April sampai Juni 2017, jumlah penjualan iPhone meningkat 2 persen year-on-year, dipicu tingginya permintaan di kawasan Amerika Latin dan Timur Tengah. Pendapatan Apple dari penjualan iPhone meningkat 3 persen menjadi US$24,8 miliar.
Untuk kedepannya, penjualan IPhone diprediksikan akan tetap tinggi. Apple akan merilis iPhone baru bulan depan.
CEO Apple Tim Cook tak mau menyebutkan kepada media detil peluncuran iPhone baru karena fitur yang dimiliki iPhone baru disebutnya dapat membuat penjualan berbagai iPhone yang telah beredar di pasar saat ini menjadi terganggu.
Sementara itu, penjualan iPad meningkat 28 persen year-on-year, dengan pendapatan Apple dari penjualan iPad naik 2 persen. Peningkatan yang terjadi dipicu penjualan iPad model terbaru, juga semakin dipergunakannya iPad dalam kegiatan sekolah dan bisnis.
Pendapatan Apple dari penjualan produk lainnya, seperti Apple Watch, Apple TV, dan headphone Beats, meningkat 23 persen year-on-year.

