ANALIS MARKET : IHSG Bergerak Mixed Cenderung Positif Hari Ini Ditengah Aksi Window Dressing Investor Institusi

foto : istimewa

Pasardana.id †Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, hari ini indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak mixed cenderung positif hari ini ditengah aksi window dressing investor institusi.

Prediksi tersebut didasari beberapa factor, antara lain; Dow Jones turun 0.27% ditutup pada level 21,410.03. EIDO naik 0.74% pada level 27.11. Adapun bursa regional diperdagangkan cenderung positif pagi ini.

Sebelumnya, IHSG ditutup pada level tertinggi baru namun tidak diikuti oleh kenaikan volume perdagangan.

“Menyikapi kondisi diatas, kami memperkirakan, IHSG bergerak mixed cenderung positif hari ini ditengah aksi window dressing investor institusi,†sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Kamis (22/6/2017).

Lebih lanjut diungkapkan, beberapa aksi korporasi dari emiten juga perlu menjadi perhatian investor, antara lain;

ACST - Kontrak Baru 
PT Acset Indonusa (ACST) meraih kontrak baru senilai Rp 7.1 Triliun hingga pekan ketiga Juni 2017 atau sebesar 95% dai target kontrak Rp 7.5 Triliun pada tahun ini. Proyek terbesar yang didapatkan adalah proyek tol Jakarta-Cikampek elevated, kemudian tol Kunciran-Serpong dan sisanya adalah beberapa proyek struktur dan pondasi.

Dalam proyek Jakarta-Cikampek elevated, porsi pekerjaan ACST sebesar 49% sedangkan 51% lainnya dikerjakan PT Waskita Karya (WSKT). Manajemen ACST mengungkapkan perusahaan akan kembali merevisi target apabila target Rp 7.5 Triliun tercapai. 

ADHI - Revisi nilai proyek LRT tahap I 
PT Adhi Karya (ADHI) mengurangi nilai proyek pembangunan prasarana kereta api ringan atau light rail transit (LRT) tahap pertama di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek) senilai Rp 1.6 Triliun.

Manajemen ADHI mengungkapkan dari Rp 23.5 Triliun dikurangi Rp 1.6 Triliun menjadi 21.9 Triliun setelah perseroan bernegosiasi dengan konsultan dari Kementerian Perhubungan dan merupakan nilai final untuk prasarana LRT Jabodebek tahap pertama. Saat ini, ADHI memiliki dana Rp 9 Triliun hingga Desember 2017 untuk mengerjakan prasarana tahap pertama. Di proyek prasarana LRT Jabodebek, PT Kereta Api Indonesia (KAI) bertindak sebagai investor sedangkan ADHI bertindak sebagai kontraktor. 

BRMS - Penjualan saham Dairi Prima 
Gain and Win Pte Ltd, anak usaha PT Bumi Resources Minerals (BRMS) menjual 51% saham PT Dairi Prima Mineral kepada China Nonferrous Metal Industry's Foreign Engineering & Construction Co Ltd. Pada 16 Juni 2017, Kedua pihak melakukan pembaruan perjanjian jual beli yang ditandatangani pada 29 April 2017. Divestasi 51% saham Dairi Prima bernilai lebih dari US$ 198 Juta.

Manajemen BRMS mengungkapkan, sebagian dana penjualan saham akan digunakan untuk menyelesaikan pinjaman terkait proyek Dairi Prima dan mendanai pengembangan proyek emas dan tembaga di Gorontalo dan Palu. Per Maret 2017, BRMS memiliki 80% saham Dairi Prima. 

MDLN - Target marketing sales 
PT Modernland Realty (MDLN) menargetkan marketing sales tahun ini sebesar Rp 4.3 Triliun yang diharapkan pemasukan utama berasal dari sektor residential sebesar Rp 3.3 Triliun, sedangkan sektor kawasan indsutri sekitar Rp 1 Triliun.

Pada awal tahun ini perseroan meluncurkan produk terbaru yakni cluster The Savoy di area Jakarta Garden City (Jakarta Timur). Disisi lain, MDLN akan meningkatkan porsi recurring income dengan melakukan pengembangan pada sektor hospitality seperti perhotelan dan resort, country club, ritel serta gedung perkantoran. 

WSBP - Fasilitas pinjaman 
PT Waskita Beton Precast (WSBP) telah menandatangani fasilitas kredit dari PT Bank DKI dan PT Bank BRI Syariah senilai total Rp 1.1 Triliun. Perseroan memperoleh pinjaman sebesar Rp 500 Miliar dari Bank DKI yang akan digunakan untuk membiyai proyek pengadaan ready mix dan precast tol Jakarta- Cikampek seksi 2 elevated.

Sedangkan, dari PT Bank BRI Syariah perseroan mendapatkan fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 300 Miliar dari plafon awal yang sebesar Rp 300 Miliar, sehingga plafon hingga saat ini mencapai Rp 600 Miliar. Fasilitas kredit dari Bank BRI Syariah direncanakan untuk pembiyaan sebagian proyek pengadaan material precast dan beton ready mix untuk pembangunan Cimanggis-Cibitung Toll Ways seksi 2.