Perancis Tertarik Bangun Bandara di Bali Utara

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Sugiharjo mengaku, saat ini ada dua investor yang tertarik untuk berinvestasi dalam pembangunan bandara International Bali Utara.

"Ada dua yang tertarik, satu dari Perancis dan satu lagi swasta nasional, nanti akan di-launching dalam waktu dekat," kata Sugiharjo di Nusa Dua, Bali, Kamis (6/4/2017) kemarin.

Lebih lanjut diungkapkan, saat ini ada dua proposal pembangunan bandara di utara Pulau Dewata yang sudah diterima pemerintah.

Proposal pertama menyajikan pembangunan di darat, dan proposal kedua menawarkan pembangunan sebagian besar di laut melalui reklamasi.

Menurutnya, pembangunan bandara di dunia selalu menghindari lahan subur. Oleh karena itu akan dikaji aspek lingkungan, sosial dan ekonominya.

“Ini akan melibatkan Pemda, akademisi Universitas Udayana, tokoh adat dan tokoh masyarakat," jelas Sugihardjo.

Pembangunan bandara internasional di Bali Utara dianggap sangat urgen. Saat ini, Bandara Ngurah Rai yang terletak di Kuta, Tuban, hanya bisa melayani rata-rata 27 sampai 35 penerbangan setiap jam. Padahal kebutuhan dari waktu ke waktu terus meningkat.

Selain kepentingan melayani permintaan juga untuk mendorong pemerataan pembangunan antara Bali Selatan dan Utara.

"Dari waktu ke waktu permintaan terus naik, karena itu perlu bandara Baru, di samping untuk pemerataan pembangunan tentunya," kata Sugiharjo.

Ditambahkan, bandara ini diharapkan akan memiliki landasan pacu atau runway yang cukup panjang untuk bisa digunakan pesawat-pesawat berbadan besar seperti A380.

"Saat ini belum ada finalisasi, tapi kita berharap tahun ini sudah ada keputusan," jelas Sugihardjo tanpa bersedia menyebutkan nama investor asal Perancis yang dimaksud.