Pacu Kinerja Industri Mebel dan Kerajinan Nasional, Rencana Aksi Disiapkan

foto : istimewa

Pasardana.id - Kementerian Perindustrian bersama pelaku usaha menyusun rencana aksi untuk memacu kinerja industri mebel dan kerajinan nasional agar mampu tumbuh dan berdaya saing, sebagai salah satu sektor prioritas karena padat karya dan berorientasi ekspor.

“Kami akan menyusun mekanisme SVLK yang lebih sederhana dan dengan biaya yang lebih murah. Kemudian, kami juga akan melakukan pembahasan dengan perbankan untuk mendorong kinerja industri furnitur dan craft, seperti melalui program KUR, pembiayaan perbankan, lembaga pembiayaan ekspor, dan bank pembangunan daerah," kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dalam siaran pers yang dirilis Kamis (06/4/2017).

Dalam siaran pers tersebut juga dijelaskan bahwa, Kemenperin akan memfasilitasi pembentukan pusat bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produksi industri mebel dan kerajinan dalam negeri.

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan kompetensi sumber daya manusia, dalam hal ini para perajin, dengan menyiapan pendidikan vokasi.

“Kita akan susun program pendidikan vokasi, tidak hanya yang jangka waktunya panjang, tetapi juga program singkat seperti training satu sampai tiga bulan," ungkap Airlangga.

Di samping itu, Kemenperin akan meresmikan politeknik khusus pengembangan furnitur di Semarang, Jawa Tengah.

Airlangga juga menekankan kepada pelaku industri mebel dan kerajinan nasional agar terus kreatif dan berinovasi sehingga bisa meningkatkan nilai tambah produk dan memenuhi selera pasar saat ini.

“Tahun 2017, kami menargetkan nilai ekspor bisa mencapai USD2 miliar. Kami berkomitmen untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif," tegasnya.