Hingga Akhir Februari 2017, Emiten Perbankan Masih Hadapi Risiko Kredit Macet
Pasardana.id - Emiten perbankan dalam dua bulan pertama tahun 2017 masih menghadapi risiko kredit bermasalah yang cukup mengkhawatirkan. Hal itu terlihat dari naiknya beban pencadangan atau provisi. Paling tidak, hal itu dialami oleh 12 bank besar.
Analis Mandiri Sekuritas, Tjandra Lienandjaja mengatakan, beban pencadangan naik 7% YoY dengan beban kredit 2,1%.
“Dari bank berukuran besar, hanya PT Bank Central Asia Tbk yang mengalami penurunan substansial beban provisi sebesar -78% YoY) sedangkan tiga bank besar lain, beban provisinya masih naik 24% - 58%.," terang dia dalam risetnya, Rabu (5/4/2017).
Ia menjelaskan, bahkan pertumbuhan kredit PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan PT Bank Permata Tbk (BNLI) kembali negatif YoY dan sisanya tumbuh 3% hingga 23% YoY. Sedangkan simpanan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh +10,2% YoY.
Adapun pertumbuhan laba bersih tercatat sebesar 12% YoY pada 2 bulan pertama 2017 dan diprediksi laba bersih konsolidasi berporsi 15% dari prediksi setahun penuh (FY) sesuai konsensus.
“Ini sedikit di bawah prediksi karena turunnya pertumbuhan kredit sebesar 10,5% YoY dan margin bunga bersih - NIM 6,1%," ujar dia.

