ANALIS : Indeks Diprediksi Terkoreksi, Namun Rupiah Bakal Menguat Efek Pernyataan Trump

Foto : Istimewa

Pasardana.id †Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperdagangan hari ini diprediksi bakal mengalami koreksi. Sentimen global diyakini menjadi penyebabnya.

“Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat merah sebagai indikasi potensi koreksi di bursa Asia hari ini, ditambah dengan sentimen negatif dari harga minyak mentah yang pagi ini dibuka turun,†terang Lana Soelistianingsih, Chief Economist and Head of Research PT Samuel Aset Manajemen dalam paparan riset hariannya yang dilansir Pasardana.id, dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Kamis (13/4/2017).

Dalam laporannya tersebut, Lana juga memperkirakan bahwa kemungkinan nilai tukar rupiah bakal menguat menuju kisaran antara Rp.13.260 hingga Rp.13.270  per USD karena efek pernyataan Presiden Trump.

Asal tahu saja, Presiden Trump dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal mengatakan â€Ã‹Å“dollar is getting too strongâ€Ã¢â€ž¢ dan menarik label China sebagai negara yang memanipulasi mata uang.â€Ã¢â€ž¢

Pernyataan ini mengindikasikan kebijakan perdagangan Trump, khususnya dengan China, tidak sekeras pernyataan Trump dalam kampanyenya.

Pernyataan ini membuat indeks Dow terkoreksi dan Bloomberg US Dolar Indeks melemah.

“Dampaknya Yen semakin menguat,†ujar Lana.

Sementara itu, dari dalam negeri, Menkeu perkirakan ekonomi 2017 bisa tumbuh 5,2%, diatas asumsi APBN 2017 sebesar 5,1%, dengan dorongan pertumbuhan dari konsumsi rumah tangga 5% yoy, pengeluaran pemerintah 4,8% yoy, investasi tumbuh 6,1% yoy.

“Kekuatan ekonomi masih mengandalkan konsumsi rumah tangga. Oleh sebab itu, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2017 di kisaran 4,92% yoy hingga 5,15% yoy,†tandas Lana.