60% Efek Utang Korporasi Berperingkat Diatas BB, Diperkirakan Pasar Sulit Menyerap

foto : istimewa

Pasardana.id - Gencarnya rencana penerbitan obligasi korporasi pada tahun ini, bakal terhadang oleh daya serap investor.

Pasalnya, 60% dari total nilai obligasi yang akan diterbitkan memiliki peringkat utang diatas BB dan akan menawarkan kupon pada kisaran 8,75%. Pada sisi lain, investor masih mengharapkan kupon diatas 9%.

Presiden Direktur Pefindo, Salyadi Saputra mengatakan, rencana penerbitan obligasi korporasi pada tahun ini memiliki tantangan pada sisi daya serap investor.

“Minat investor akan kupon obligasi masih tinggi, yakni diatas 9% bahkan sampai diatas double digit. Sementara 60% dari nilai obligasi memiliki rating efek diatas BB,†terang Saputra, di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Ia menjelaskan, dengan rating diatas idBB, maka kupon yang diharapkan oleh penerbit obligasi tentunya lebih rendah atau dbawah 8,7%.

Kalaupun penerbit obligasi tetap bertahan dengan imbal hasil yang diinginkannya, maka dikhawatirkan tidak terserap.

“Terserap atau tidak, kita lihat nanti,†terang dia.

Untuk itu, dia mendorong peningkatkan peran investor asing, sebab dari total outstanding obligasi korporasi yang sebesar Rp320 triliun, hanya 7% dari nilai tersebut dimiliki oleh investor asing.

“Kita berharap bisa meningkat menjadi 20% sehingga persoalan daya serap akan teratasi,†terang dia.

Sementara itu, untuk meningkatkan kepercayaan investor asing, menurut Salyadi, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada calon investor akan rating yang disematkan Pefindo.

“Selama ini, asing mengacu pada Fitch dan Moodyâ€Ã¢â€ž¢s dengan peringkat BBB. Nah, kalau kami sematkan idAAA, maka diharapkan bisa dipercaya,†terang dia.

Untuk diketahui, hingga pertengahan Maret 2017, Pefindo telah menerima mandat pemeringkatkan senilai Rp74,8 triliun. Dari jumlah itu, Rp30 triliun akan terbit pada semester I 2017.

“Adapun 60% dari nilai obligasi korporasi itu, memiliki peringkat diatas idBB,†tutup Saputra.