ANALIS MARKET (07/11/2017) : Rupiah Berpotensi Melemah Menuju Kisaran Antara Rp.13.530 - Rp.13.550 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, ada potensi indeks di bursa Asia akan naik, dengan indikasi sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat hijau, ditambah dengan sentimen harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini.

Sedangkan mata uang kuat Asia dibuka melemah pagi ini, yang bisa menjadi sentimen melemahnya rupiah.

“Rupiah berpotensi melemah menuju kisaran antara Rp.13.530 - Rp.13.550 per USD," ujar Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Selasa (07/11/2017).

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa sentimen yang layak dicermati para pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; BPS umumkan pertumbuhan ekonomi Q3-2017 tercatat sebesar 5,06% yoy, dibawah proyeksi Bank Indonesia 5,17% yoy, dan dibawah konsensus analis 5,19% yoy, tetapi in-line dengan perkiraan SAM 5,05%-5,1% yoy.

Dengan kinerja ini tampaknya sulit untuk bisa mendongkrak pertumbuhan di tahun 2017 diatas 5,1%, kecuali pada Q4-2017 bisa mencapai 5,4% yoy. Kelesuan konsumsi rumah tangga masih menjadi hambatan utama.

“Kami perkirakan ekonomi 2017 tumbuh sebesar 5,03 - 5,05 persen yoy," jelas Lana.

Sementara itu, dari faktor eksternal, perkembangan politik dari Arab Saudi membuat harga minyak mentah naik, dan mengerek harga komoditas lainnya seperti tembaga dan emas.

Sedangkan perjalanan Presiden Trump ke Asia yang semula dperkirakan akan membawa agenda kerjasama perdagangan ternyata belum terbukti membuat USDolar melemah, indeks dan harga obligasi di AS naik.