ANALIS MARKET (02/11/2017) : Rupiah Hari Ini Berpotensi Melemah Menuju Kisaran Rp.13.580 - Rp.13.600 per USD
Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, ada potensi indeks di bursa Asia akan turun hari ini dengan sentimen harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini sekalipun indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi.
Sebagian mata uang kuat Asia dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini, kemungkinan menjadi sentimen pelemahan rupiah.
“Rupiah berpotensi melemah menuju kisaran Rp.13.580 - Rp.13.600 per USD kecuali dengan penjagaan Bank Indonesia yang bisa membawa rupiah menguat di kisaran Rp.13.560 - Rp.13.570 per USD," jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Kamis (02/11/2017).
Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa sentimen yang perlu dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Inflasi bulan Oktober 2017 tercatat sebesar 0,01% mom atau 3,58% yoy. Dan secara kumulatif dari Januari - Oktober 2017 tercatat sebesar 2,67% ytd.
Inflasi yang relatif rendah ini tertolong dengan deflasi pada kelompok pengeluaran Bahan Makanan dan kelompok pengeluaran Transport, Komunikasi, dan Jasa Keuangan.
“Dengan adanya inflasi dan melemahnya rupiah dalam sebulan terakhir membuat ruang BI menurunkan suku bunga acuannya menjadi terbatas. Kemungkinan suku bunga acuan BI akan bertahan pada 4,25% hingga akhir tahun," terang Lana.
Sementara itu, dari faktor eksternal, Presiden Trump mengusulkan Jerome Powell menggantikan Janet Yellen sebagai Gubernur The Fed.
Powell sudah dikenal di kalangan pelaku pasar. Powell diperkirakan lebih hawkish dan akan melanjutkan kebijakan menaikkan suku bunga The Fed dengan lebih agresif.
Pasar merespon positif pencalonan ini. Indeks Dow kembali naik pada perdagangan kemarin.

