ANALIS MARKET (15/11/2017) : Rupiah Berpotensi Melemah Tipis Menuju Kisaran Antara Rp.13.555 - Rp.13.560 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini terlihat dari indeks futures bursa Asia yang tercatat kompak turun, ditambah harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.

Adapun mata uang Asia utama kompak dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini, yang mestinya menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini.

“Tetapi turunnya harga minyak mentah cenderung membuat rupiah melemah tipis menuju kisaran antara Rp.13.555 - Rp.13.560 per USD," jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan riset yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Rabu (15/11/2017).

Lebih lanjut riset juga menyebutkan beberapa sentimen yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Dana Moneter Internasional (IMF) menilai ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,1% di tahun 2017 dari perkiraan sebelumnya 5,3%, dan untuk tahun 2018 diperkirakan tumbuh 5,3%.

Dalam assemen yang disampaikan kemarin, IMF menilai perekonomian Indonesia diperkirakan berlanjut, dan untuk jangka menengah kebijakan sebaiknya difokuskan untuk mendorong pertumbuhan dan menjaga stabilitas, serta melakukan reformasi pepajakan dalam jangka menengah.

Sementara itu, Indeks harga produsen di AS untuk bulan Oktober 2017 tercatat naik 0,4% mom, diatas ekspektasi konsensus 0,2% mom. Secara tahunan mencatatkan kenaikan 2,8% yoy, tertinggi sejak Februari 2017.

Naiknya indeks harga produsen ini membuat ekspektasi inflasi naik dari 2,54% pada bulan September menjadi 2,61% pada Oktober. Kenaikan inflasi ini mengkonfirmasi kebijakan moneter kontraksi The Fed semakin besar.