Untuk Tarik Investor, Harga IPO Anak Usaha BUMN Perlu Diskon 20%

foto : ilustrasi (ist)
foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Belakangan ini nilai saham anak usaha perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan. Hal itu ditenggarai karena saat penetapan harga penawaran Initial Publik Offering (IPO) menggunakan harga atas dari harga wajar.

Melihat fenomena itu, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio menyarankan, pada anak usaha BUMN yang akan melakukan IPO untuk mempertimbangkan memberikan diskon harga penawaran hingga 20% dari harga wajar.

“Beri diskon 20% agar investor juga merasakan keuntungan (capital gain)," ungkap Tito di ruang kerjanya, Jakarta, Senin (13/11/2017).

Tito beralasan, anak usaha BUMN yang telah IPO tersebut masih memiliki kesempatan untuk menggalang dana lebih besar pada saat penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMDHETD).

“Kalau mau galang dana lagi kan bisa right issue," ujar dia.

Sementara untuk menghindari polemik melanggar klausul pada UU Keuangan Negara, maka penawaran saham perdana hanya ditujukan kepada investor lokal dan untuk investor asing hanya dapat membeli pada pasar sekunder.

“Kalau investor lokal dan dana pensiun yang beli kan ngak masalah," tutur Tito.

Lebih lanjut, Tito juga menyarankan bagi anak usaha BUMN yang akan IPO tahun depan, untuk melaksanakannya pada bulan Januari hingga Maret 2018. Pasalnya pada tahun 2018 akan ada potensi penarikan dana dari sistem perbankan dan pasar modal terkait dengan hajat Pemilihan Kepala Daerah serentak pada 178 daerah.

“Sebaiknya mereka (anak usaha BUMN) melakukan IPO antara Januari hingga Februri sebab Juni ada Pilkada dan juga pembayaran pajak," kata dia.

Untuk diketahui, GMFI anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melakukan IPO dengan harga penawaran Rp400, hanya saja pada perdagangan hari ini pukul 11.45 JATS turun 4 point 1% ke level 392. 

Sementara itu, WSBP anak usaha PT Waskita Tbk (WSKT) yang melantai sejak tahun lalu ditawarkan pada harga Rp490, tapi pada perdagangang hari ini pukul 11.58 JATS diperdagangkan pada level 406.

Sementara dua anak usaha BUMN lainnya, yakni PT PP Presisi Tbk dan PT Wijaya Karya Bangun karya Tbk tengah menunggu pernyataaan efektif dari OJK. Sedangkan anak usaha yang tengah mempersiapkan diri untuk melepas sahamnya adalah PT PP Energi: anak usaha PT PP (Persero) Tbk, PT PP Urban, anak usaha PT PP (Persero) Tbk, PT Tugu Pratama Indonesia, anak usaha PT Pertamina (Persero), PT HK Realtindo anak usaha PT Hutama Karya (Persero), PT Wika Realty, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Patra Jasa, anak usaha PT Pertamina, PT Adhi Persada Gedung anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Waskita Toll Road anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk.