Brexit Ancam Sektor Ritel Inggris
Pasardana.id - Keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE) setelah proses Brexit selesai berlangsung ternyata menciptakan ancaman serius bagi sektor ritel Negeri Ratu Elizabeth.
Dalam laporan terbaru yang dikeluarkan British Retail Consortium (BRC), seperti dilansir BBC News pada Senin (9/10/2017), berakhirnya kebebasan pekerja dari UE untuk bekerja di Inggris setelah Brexit akan menyebabkan kekurangan jumlah pekerja di sektor ritel yang tentunya akan memperlambat perkembangan sektor tersebut.
Menurut BRC, untuk mencegah melambatnya sektor ritel Inggris setelah Brexit, maka sebaiknya sektor ini diperbolehkan untuk memperkerjakan pekerja kerah biru dari UE dengan keleluasaan.
Jumlah pekerja di Inggris yang berasal dari UE saat ini mencakup 6 persen dari 170.000 total tenaga kerja sektor ritel di Inggris. Sebagian besar pekerja dari UE tersebut merupakan bagian penting di bidang pergudangan dan distribusi.
Dari perusahaan-perusahaan ritel yang disurvei BRC, lebih dari setengahnya menyebutkan pekerja mereka yang berasal dari negara-negara anggota UE memiliki kekhawatiran akan kelanjutan keberadaannya di Inggris setelah proses Brexit tuntas. Seperlima dari perusahaan-perusahaan tersebut menyebutkan telah ada pekerja yang memilih untuk meninggalkan Inggris dan kembali ke negara asal mereka di Eropa.

