ANALIS MARKET (31/10/2017) : Rupiah Berpotensi Menguat Tipis di Kisaran Rp.13.570 - Rp.13.580 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat turun, indikasi indeks di bursa Asia akan terkoreksi hari ini ditambah dengan harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.

Mata uang kuat Asia kompak dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini, kemungkinan menjadi sentimen pelemahan rupiah.

“Rupiah berpotensi melemah menuju kisaran Rp.13.580 - Rp.13.600 per USD kecuali dengan penjagaan Bank Indonesia yang kemungkinan menguat tipis di kisaran Rp.13.570 - Rp.13.580 per USD," ungkap Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Selasa (31/10/2017).

Lebih lanjut riset juga mengungkapkan beberapa faktor yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Upah minimum 2018 ditentukan naik rata-rata 8,71%. Angka tersebut diperoleh dengan formulasi pertumbuhan ekonomi pada semester 1 yaitu sebesar 5,01% yoy ditambah dengan inflasi Januari-September 2017 sebesar 3,7% yoy.

“Kenaikan ini berpotensi PHK di sektor-sektor yang padat karya terutama pada sektor manufaktur, ritel, properti, dan perdagangan," jelas Lana.

Sementara itu, dari faktor eksternal, Personal Consumption Spending (PCE) di AS mencatatkan kenaikan 1% mom, kenaikan tertinggi sejak Agustus 2009.

Naiknya PCE ini indikasi dari membaiknya pendapatan masyarakat karena membaiknya kondisi ketenagakerjaan di AS. PCE merupakan penyumbang terbesar dari PDB AS.

Pada perkiraan awal, ekonomi AS di Q3-2017 tumbuh 3% qtq, diatas ekspektasi para analis 2,5% qtq. Data-data ekonomi AS terus mencatatkan penguatan yang semakin solid.