ANALIS MARKET (23/10/2017) : Rupiah Berpotensi Melemah Menuju Kisaran Rp.13.520 - Rp.13.540 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, yang mengindikasikan indeks di bursa Asia akan bergerak mixed pada hari ini dengan kecenderungan naik, terbantu harga minyak mentah yang naik pagi ini.

Mata uang kuat Asia dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini, kemungkinan menjadi sentimen pelemahan rupiah.

“Rupiah berpotensi melemah menuju kisaran Rp.13.520 - Rp.13.540 per USD," jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Senin (23/10/2017).

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa sentimen yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Kemendag akan mengeluarkan aturan kemitraan peritel modern dengan pedagang kecil atau warung kelontong pada akhir Oktober 2017. Namun bentuk kemitraan ini tampaknya belum disepakati, sehingga bisa jadi aturan ini akan mundur dari jadwal.

“APSI menilai aturan ini hanya akan memperkuat peritel modern dengan menguasai jalur distribusi, tetapi tampaknya bagi pemerintah aturan ini untuk memastikan pengendalian harga di tingkat konsumen," ujar Lana.

Sementara itu, dari faktor eksternal, Congress AS setujui pemangkasan pajak yang diusulkan Presiden Trump. Persetujuan ini diperkirakan menjadi pendorong ekonomi yang sangat kuat, walaupun kemungkinan defisit melebar.

Pada Anggaran 2017, tercatat defisit sebesar minus 3,5% dari PDB, melebar dibandingkan Anggaran 2016 yang mencapai minus 3,2% dari PDB. Indeks Dow mencatatkan level tertinggi barunya dalam sejarah, menembus level 23.000.