ANALIS MARKET (12/10/2017) : Aksi Jual Investor Asing Masih Berlanjut, IHSG Bergerak Cenderung Menurun Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak cenderung menurun, karena masih berlanjutnya aksi jual investor asing.

Beberapa faktor lain juga mendasari prediksi ini, antara lain; Dow Jones naik 42.2 poin pada level tertinggi baru 22,872.9 didukung sentimen positif atas kinerja keuangan 9M 2017 yang akan segera dirilis.

Pasar juga menyambut baik kepastian penyesuaian bunga yang akan dilakukan The Fed dalam rapat bulan Desember setelah mendengarkan notulen rapat FOMC tadi malam. 

Adapun Bursa regional diperdagangkan mendatar pagi ini. EIDO naik 0.7% ditutup pada level 26.78 berpotensi menopang IHSG pada sesi pagi hari ini.

Sebelumnya, IHSG turun mendekati diagonal support kuat akibat tekanan jual investor asing atas saham TLKM kemarin. 

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut, kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung menurun," sebut analis Kiwoom Sekuritas yang dilansir dari laman resminya, Kamis (12/10/2017).

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa aksi korporasi dari emiten yang layak dicermati pelaku pasar, antara lain;

ADHI - Kontrak baru 
PT Adhi Karya (ADHI) meraih kontrak baru 3Q 2017 senilai Rp 10.3 Triliun atau setara 49% dari total target tahun ini senilai Rp 21 Triliun. Pencapaian turun tipis dari periode sama tahun lalu senilai Rp 11 Triliun. Kontrak baru ini diluar proyek light rail transit (LRT) Jabodetabek tahap I senilai Rp 19.7 Triliun (diluar PPn).

ADHI tidak memasukkan proyek ini ke target 2017 karena bukan proyek berulang. Jika menghitung proyek LRT hingga 3Q 2017 sudah meraih kontrak baru senilai Rp 30 Triliun. Kontribusi per lini bisnis pada kontrak baru September 2017 didominasi bisnis konstruksi & energi senilai 96.3% dan sisanya bisnis lain.

BIRD - Pinjaman 
PT Blue Bird (BIRD) mendapat fasilitas pinjaman senilai Rp 1 Triliun dari Bank Sumitomo yang akan digunakan untuk mendukung belanja modal serta pembiayaan armada. Pinjaman tersebut bertenor 4 tahun dengan beban bunga sekitar 1% dibawah rata-rata bunga pinjaman BIRD saat ini.

BIRD tengah melakukan pemesanan sekitar lebih dari 1,000 unit kendaraan untuk peremajaan armada taxi yang sebagian besar akan diterima tahun ini. Tingkat utilisasi BIRD mencapai 68% pada 8M 2017. 

PGAS - Revisi belanja modal 
PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) memangkas anggaran belanja modal tahun ini sebesar 40% menjadi US$ 300 Juta. Kebijakan ini sebagai bagian dari upaya efisiensi perusahaan menghadapi perlambatan perekonomian yang terjadi tahun ini. Belanja modal senilai US$ 300 Juta digunakan untuk meningkatkan infrastruktur gas bumi, sektor hulu dan bisnis pendukung lain.

Namun demikian, perseroan tetap mencatat kenaikan penyaluran gas bumi sebesar 17%Yoy pada 3Q 2017. Kenaikan ini dikontribusikan dari peningkatan konsumsi gas baik yang berasal dari sektor industri maupun dari sektor kelistrikan.